RS PKU Muhammadiyah Jogja (dok. kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Sejumlah Rumah Sakit (RS) Rujukan pasien Covid-19 di Kota Yogyakarta dikabarkan menutup sementara layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena penuh. Salah satunya, RS PKU Muhammadiyah Yogya.
Bagian Humas RS PKU Muhammadiyah Jogja, Nunung Damayanti membenarkan penutupan sementara layanan tersebut, sejak Sabtu (26/6/2021) malam.
“Iya (ditutup) untuk mengurai penumpukan pasien covid di IGD. Tetapi per hari ini (Minggu, 27/6/2021), jam 7 pagi, sudah aktif kembali,” jelas Nunung kepada kabarkota.com, Minggu (27/6/2021).
Pihaknya juga membenarkan bahwa saat ini Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur RS untuk pasien Covid-19, termasuk di PKU Muhammadiyah Jogja sudah mencapai sekitar 80 persen.
“Iya benar, kamar full,” sambungnya.
Sementara, Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Yogyakarta, Fokki Ardiyanto mengaku bahwa pada 25 Juni 2021 lalu, pihaknya telah mengadakan Rapat Kerja (Raker) dengan DInas Kesehatan (Dinkes) dan seluruh RS Rujukan Covid-19 di Kota Yogyakarta.
Berdasarkan hasil pemaparan raker tersebut, maka pihaknya menganggap bahwa sudah saatnya Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta membunyikan alarm Covid-19.
“Pertama, kondisi BOR atau daya tampung bed sudah penuh, baik ICU atau pun tidak. Di sisi lain, antrian pasien sudah menumpuk,” tegas Fokki dalam siaran persnya.
Kedua, lanjut Fokki, shelter milik Pemkot juga sudah penuh, bahkan antrian masuk mencapai 36. Ketiga, persediaan oksigen menipis termasuk ventilator. Keempat, sudah banyak nakes yang terpapar Covid-19, dan melakukan isolasi mandiri, seperti yang terjadi di RSUD Wirosaban dan RS Panti Rapih.
“Kami berharap, Pemkot sebagai representasi negara bisa hadir dengan cepat dan mensikapi ini,” ucapnya.
Pihaknya juga merekomendasikan sejumlah hal. Diantaranya, penambahan shelter dengan menggunakan gedung-gedung milik pemerintah dan membuat rmh sakit lapangan.
Selain itu, pihaknya mendorong agar Pemkot segera menunjuk juru bicara yang kompeten untuk menjelaskan situasi dan kondisi Kota Yogyakarta dengan jujur. Mengingat, saat ini, Jubir dirangkap oleh Wakil Walikota yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 di Kota Yogyakarta.
“Kedua, percepat pelaksanaan vaksinasi di Kota Yogyakarta untuk bisa membentuk herd immunity,” pintanya.
Pihaknya juga meminta agar Pemkot segera berkomunikasi dengan PT Samator sebagai pemasok oksigen utama untuk memastikan pasokan sesuai jadwal.
Dan dari hasil penelusuran lapangan pada 27 Juni 2021, Fokki mengungkapkan, masih banyak RS yang menutup ICU-nya karena keterbatasan ruangan dan bed.
Oleh karena itu, Fokki meminta agar Pemkot segera mengambil kebijakan cepat dalam penanganan covid19 di Kota Yogyakarta.
“Hal yang simple saja untuk mengantar rakyat melakukan isolman di shelter dengan menggunakan ambulans layak, puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat juga sudah kepayahan,” sesalnya. (Rep-01)