Tak Pengaruhi Aktivitas Gunung Api Lain

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Subandrio, menegaskan bahwa letusan Gunung Kelud di Jawa Timur tidak mempengaruhi aktivitas gunung api di Indonesia.

"Tidak berpengaruh. Kalau pusat menetapkan 16-18 gunung api saat ini di atas normal, itu memang sudah saatnya aktif kembali”, jelas Subandrio kepada kabarkota.com, di kantornya Jl. Cendana 15 Yogyakarta, Jumat (14/2).

Bacaan Lainnya

Siklus erupsi gunung api di Indonesia, tandasnya, tidak bisa dipastikan. Namun umumnya antara lima tahun hingga puluhan tahun. “Siklus erupsi tidak ada, tapi yang terjadi adalah pengulangan. Itu tergantung kondisi magma di masing-masing gunung api," tambahya.

Meski tidak bisa dipastikan siklusnya, namun saat akan terjadi erupsi, ada gejala awal yang ditunjukkan. Antara lain, aktivitas kegempaan meningkat, komposisi gas berubah, serta devormasi atau penggelembungan.

Di Indonesia terdapat 127 gunung api aktif. Dari jumlah tersebut, 70 di antaranya masuk dalam klasifikasi A. “Klasifikasi A artinya gunung api tersebut pernah meletus sejak tahun 1600. Sedangkan klasifikasi B, gunung aktif tapi belum pernah meletus sejak tahun 1600, dan C tidak aktif dan tidak pernah meletus sejak tahun 1600," ucapnya.

Terkait dengan letusan Gunung Kelud tadi malam (Kamis, 13/2), Subandrio menganggap sesuai dengan karakter gunung di Jatim tersebut. “Karakter Gunung Kelud itu letusannya eksplosif dengan gejala awal sangat singkat tapi relatif besar dan disertai awan panas," tambahnya.

Tentang karakter Gunung Sinabung yang baru-baru ini juga erupsi, jelas Subandrio, sebenarnya pada tahun 2010, masuk dalam gunung api tipe B, karena sejak tahun 1600 tidak pernah meletus. “Karakter Gunung Sinabung tidak eksplosif sehingga masa krisisnya lama, karena magmanya yang keluar juga sedikit-sedikit," ungkapnya.

Erupsi Gunung Kelud juga tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jateng. “Sampai dengan saat ini, Gunung Merapi masih sangat tenang. Belum ada indikasi aktivitas instrumental maupun visual," tegas Subandrio. (tya)

SUTRIYATI

Pos terkait