Ilustrasi (dok. pixabay)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Vaksinasi dosis ketiga (booster) untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) DIY hingga kini belum tuntas.
Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (RS UII) Yogyakarta, Widodo Wirawan mengaku, penyuntikan vaksin dosis 3 dilakukan secara bertahap.
“Saat ini baru akan gelombang ketiga,” kata Widodo kepada kabarkota.com, Jumat (20/8/2021).
Widodo menyebut, total nakes yang mendapatkan booster vaksin di RS UII sekitar 400 orang dengan target penyelesaian vaksinasi selama satu bulan.
Pihaknya menjelaskan, proses vaksinasi tersebut tidak bisa dilakukan sekaligus, karena mempertimbangkan beberapa hal. Termasuk, untuk memastikan layanan kesehatan di RS UII tidak terganggu, pasca vaksinasi.
“Efek kipi vaksin Moderna ini lumayan, jadi rerata nakes membutuhkan istirahat setelahnya,” ungkap Widodo.
Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat (Hukmas) RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan juga menyatakan sebanyak 763 nakes baru mendapatkan vaksinasi dosis ketiga pada hari ini.
Hal senada juga disampaikan Kepala Puskesmas Gedongtengen Kota Yogyakarta, Tri Kusumo Bawono yang mengatakan bahwa sebagian nakes belum mendapatkan booster vaksin. Itu lantaran banyak nakes yang terpapar Covid-19, pada bulan Juni – Agustus.
Pemda DIY Targetkan Vaksinasi 20 ribu per Hari
Sebelumnya, Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X menuturkan, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY akan melakukan percepatan vaksinasi, dari target sekitar 12 ribu per hari menjadi 20 ribu per hari.
“Kalau itu bisa kami selesaikan di akhir Agustus atau awal September mendatang, setidaknya 80 persen penduduk DIY sudah divaksin sehingga harapan kami, bulan berikutnya vaksinasi bisa diselesaikan,” ucap Sultan.
Nantinya, lanjut Sultan, untuk teknis pelaksanaan vaksinasi di masing-masing wilayah akan dibahas lebih lanjut oleh Sekda DIY dengan Kabupaten/Kota. Mengingat, rencananya pelaksanaan vaksinasi massal juga akan digelar di kapanewon maupun Kelurahan.
“Harapannya bisa disuntik semua, meskipun baru dosis pertama,” lanjut Sultan.
Kabag Humas Pemda DIY, Ditya Nanaryo Aji menambahkan, berdasarkan data ketersediaan vaksin di instalasi farmasi DIY, total stok vaksin yang tersedia per tanggal 18 Agustus 2021 sebanyak 37.421 vial. Vaksin tesebut terdiri atas berbagai jenis. Diantaranya, vaksin Sinovac, AztraZeneca, Moderna, dan Vaksin jenis Sinopharm.
“Vaksin Moderna khusus untuk nakes,” sebut Ditya.
Vaksinasi Dosis Pertama untuk Ibu Hamil Dimulai
Di lain pihak, sekitar 1.100 ibu hamil di DIY juga mulai mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama, di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, pada 19 Agustus 2021. Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, Ova Emilia mengungkapkan, jenis vaksin yang diberikan untuk mereka adalah Sinovac.
Menurutnya, ibu hamil merupakan salah satu kelompok paling rentan terpapar Covid-19. Jika mereka terinfeksi Covid-19, maka risikonya terjadi perburukan, dan memerlukan perawatan di ruang intensif, serta alat bantu nafas mekanik yang jauh lebih besar daripada populasi perempuan yang tidak hamil.
Oleh karena itu, lanjut Ova, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) telah merekomendasikan agar pemerintah segera melakukan percepatan dan perluasan vaksinasi bagi ibu hamil, khususnya tdi daerah transmisi infeksi tinggi seperti nakes, ibu hamil beresiko tinggi karena berusia di atas usia 35 tahun, obesitas, memiliki komorbid, maupun ibu hamil dengan risiko rendah setelah mendapatkan penjelasan dari petugas Kesehatan dan bersedia divaksin.
“Jenis vaksin yang dapat digunakan untuk ibu hamil adalah vaksin Covid-19 platform mRNA Pfizer dan Moderna, atau pun vaksin platform inactivated Sinovac, sesuai ketersediaan,” sambungnya.
Sedangkan untuk pemberian dosis pertama, Ova menjelaskan, dapat dimulai pada trimester kedua kehamilan, dan dosis kedua dilakukan sesuai dengan interval dari jenis vaksin yang diberikan. (Rep-01)