Ilustrasi (sumber: industri.kontan.co.id)
JAKARTA (kabarkota.com) – Pada tahun 2015 mendatang, pemerintah akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur kelistrikan di kawasan terpencil, dan perbatasan Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Susilo mengatakan, rencana pembangunan infrastruktur ini terkait dengan masalah kelangkaan instrumen kelistrikan di Indonesia.
"Sebanyak 47 (sarana kelistrikan) itu untuk daerah perbatasan, misalnya antara Timor Leste dengan Pulau Timor serta Kalimantan Utara dengan Malaysia," kata Indroyono, Kamis (4/12).
Pihaknya juga menyatakan bahwa pendanaan program pembenahan infrastruktur kelistrikan 35 ribu MW, sebagian besar berasal dari skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah-Swasta. Hal itu, lanjut Indroyono, lantaran pemerintah tidak memiliki dana memadai untuk membangun sarana infrastruktur.
Selain masalah kelistrikan, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menambahkan, berdasarkan hasil rakor mengenai kilang dan kelistrikan, pemerintah juga telah menunjuk Pertamina sebagai off taker dari rencana pembangunan kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur.
Menkeu memaparkan, pembangunan kilang minyak yang bisa menampung produksi 300 ribu barel per hari ini akan berdiri di lahan seluas 500 hektar dan telah menarik minat sejumlah investor luar negeri untuk ikut berpartisipasi.
"Kami berharap, pembangunan kilang minyak ini nantinya dapat mengurangi beban impor migas yang selama ini cukup tinggi dan menjadi salah satu penyumbang tingginya nilai defisit neraca perdagangan," anggap Bambang. (Antara)