Ahmad Syafii Maarif : Wong Cilik Teladankan Sifat Baik

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Maarif institute meluncurkan komik berjudul  “Bengkel Buya Belajar dari Kearifan Wong Cilik” (29/8/2016). Komik ini menceritakan percakapan antara Ahmad Syaafii Ma’arif atau yang biasa disapa Buya, dengan wong cilik di Yogyakarta.

Keberadaan wong cilik dimaknai Buya sebagai kondisi yang banyak mengajarkan nilai kebaikan. Buya biasa berbincang dengan wong cilik secara langsung dan mengambil beberapa pelajaran dari mereka.  

Bacaan Lainnya

Awalnya dari percakapan tersebut Buya tulis menjadi artikel yang dimuat beberapa media massa. Kini cerita Buya dalam bentuk artikel diterbitkan dalam bentuk komik. Dari cerita di komik ini Buya belajar kearifan wong  cilik Yogyakarta melalui lima cerita.

“Rata -rata  orang berfikir normatif saja, Bengkel Buya ini cuma percikan saja, orang miskin itu banyak sekali,” ujar Buya dalam peluncuran komiknya di Aula Madrasah Muallimin Yogyakarta.

Hadir juga dalam acara ini Bloger sekaligus praktisi media, Wisnu Nugroho. Ia mengatakan ada perayaan yang disampaikan melalui rakyat kecil, disaat orang-orang besar sibuk berpolitik. Wisnu mengaku terinspirasi dari cerita yang disampaikan Buya dan membuatnya ingin mencari cerita-cerita yang serupa.

“Untuk menjadi peka harus belajar hening di tengah keriuhan dan kesibukan serta belajar mendengar. Kebanyakan orang, kaya akan isu, namun minim akan makna,” jelasnya.

Wisnu menjelaskan nilai-nilai baik banyak didapatkan dari wong cilik. Melalui dialog sederhana Buya, kita bisa mendapatkan makna dan menjadi hal yang menggembirakan.

“Buya muncul dengan cerita sederhana, tidak melulu soal politik. Ini jadi wujud kekosongan kita dari nilai-nilai yang baik” ungkapnya.

Salah satu tokoh yang ditulis oleh Buya yaitu supir taksi bernama Marsudi yang mengantarkannya dari bandara Adistjipto ke Nogotirto dan bercerita dengan Buya di dalam taksi. Marsudi, Buya ceritakan dalam komik sebagai sosok pekerja keras yang berhasil membangun kesuksesan. Selain itu, Marsudi seorang muallaf yang gigih dalam berdakwah.  (Rep-04/Ed-01)

Pos terkait