Anggota Dewan Kota Yogya Minta Barcode di Kawasan Malioboro Disosialisasikan Dulu

Ilustrasi (dok. istimewa)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah memasang barcode di beberapa titik kawasan Malioboro, sejak 11 Juni 2020 kemarin. Tujuannya, untuk monitoring para pengunjung di kawasan tersebut. Sekaligus, mempermudah tracing jika nantinya ditemukan kasus positif Covid-19 di sana.

Bacaan Lainnya

Salah seorang anggota DPRD Kota Yogyakarta, M. Ali Fahmi menilai kebijakan tersebut merupakan langkah positif dan preventif di masa pandemi Covid-19, guna mendata serta monitoring terhadap pengunjung kawasan Malioboro dan sekitarnya. Termasuk, kewajiban pengunjung untuk memakai masker, jaga jarak, dan berjalan di pedestrian sesuai jalur yang telah ditentukan.

Hanya saja, Fahmi meminta agar penetapan barcode tersebut disosialisasikan terlebih dahulu sehingga pengunjung mempersiapkan aplikasi pendukungnya guna menghindari antrean panjang di pintu masuk.

“Di samping itu tidak semua pengunjung di Kawasan Malioboro memiliki maupun membawa gawai,” kata Fahmi kepada kabarkota.com, Jumat (12/6/2020).

Selain itu pihaknya juga mengimbau agar warga yang tidak ada keperluan penting dan mendesak, untuk sementara waktu menahan diri tidak ke Malioboro demi menjaga kesehatan dan keselamatan di mada pandemi.

“Meskipun kasus Covid-19 di DIY melandai, tapi secara nasional dan dunia masih terjadi lonjakan sehingga pemerintah dan warga perlu bersatu untuk memutus mata rantai wabah ini,” imbuhnya.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi (dok. Kabarkota.com)

Sementara Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan, pemasangan barcode rencananya juga akan dipasang di tempat-tempat umum sekitar Malioboro. Termasuk di hotel-hotel.

“Semua dalam rangka transisi menuju new normal,” tegas Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta ini saat menggelar Jumpa Pers di Kompleks Balaikota.

Sebab, lanjut Heroe, di masa transisi ini, potensi terjadinya gelombang kedua kasus Covid-19 masih tinggi.

“Nanti malau sudah normal, mungkin agak longgar lagi cara deteksinya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Heroe mengungkapkan, untuk scan barcode ini sebenarnya tidak harus download aplikasi pembaca QR.

“Beberapa aplikasi kamera juga sudah bisa untuk membaca barcode, sehingga tidak harus download QR scanner,” tegasnya.

Sedangkan bagi para pengunjung yang tak menggunakan HP android maupun IOS, maka petugas di sana akan membantu mereka mengidentifikasi diri dan mengirim data ke server Pemkot. (Rep-01)

Pos terkait