Sambutan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam Pembukaan Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah Tahun 2018, di Sportorium UMY, Senin (26/11/2018). ( dok. kabarkota.com)
BANTUL (kabarkota.com) – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, ada dua karakter khas Pemuda Muhammadiyah dalam arena muktamar, yang juga tak bisa dilepaskan dari tahun politik jelang Pemilu 2019.
Hal tersebut disampaikan Dahnil, dalam Pembukaan Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah Tahun 2018, di Sportorium UMY, Senin (26/11/2018)
Dua karakter khas yang dimaksud, yakni Pemuda Muhammadiyah yang menerima pemberian uang sebagai ongkos atau uang jajan oleh kandidat ketua umum Pemuda Muhammadiyah, namun enggan memilihnya saat berada di bilik suara.
“Karena orang yang membagikan uang tersebut, maka mereka akan bisa menjual apa saja dari Muhammadiyah,” tegas Dahnil yang disambut tepuk tangan ribuan peserta muktamar.
Karakter kedua, menurut Dahnil, Pemuda Muhammadiyah yang tidak mau menerima pemberian uang, dan juga tak akan memilih orang tersebut.
Selain itu, Dahnil juga mengungkapkan, ada tiga senjata utama yang dihadirkan kader Pemuda Muhammadiyah. Pertama, tauhid yang murni. Kedua, Ilmu yang tinggi, dan ketiga, amal yang banyak.
Menurutnya, tiga senjata itu sejalan dengan garis perjuangan HOS. Cokroaminoto yang dicirikan dengan tauhid murni, ilmu yang tinggi, dan siasat yang pintar.
“Mari kita jaga marwah Pemuda Muhammadiyah ini,” tegasnya. (Rep-01)