Ilustrasi: Antrian panjang kendaraan bermotor di salah satu SPBU Yogyakarta, ketika pembatasan kuota BBM bersubsidi diberlakukan, 26 Agustus 2014 lalu. (Sutriyati/kabarkota.com)
JAKARTA (kabarkota.com) – Ketua Komisi VIII DPR RI, Kardaya Warnika menganggap, rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi dalam waktu dekat merupakan kebijakan yang tidak tepat. Mengingat, saat ini, harga minyak dunia sedang mengalami penurunan.
“Berdasarkan statistik, pemerintah menaikkan harga BBM, hanya jika harga minya dunia naik dan jauh di atas harga yang telah ditetapkan pemerintah,” kata Kardaya di Jakarta, Sabtu (15/11).
Oleh karenanya politisi partai Gerindra ini berharap, agar pemerintah dapat menurunkan harga BBM, di tengah euforia penurunan harga minyak dunia tersebut. “RRC saja sudah tujuh kali menurunkan harga BBM,” ungkap dia.
Lebih lanjut Kardaya juga menjelaskan bahwa setidaknya ada dua acuan dasar yang bisa menurunkan harga BBM. Yakni, kata dia, dengan mempertimbangkan asumsi harga minyak mentah dan kurs.
Menurutnya, masih ada selisih yang cukup antara harga minya mentah dunia, meski pun terjadi perubahan nilai kurs rupiah terhadap dolar.
“Dari sisi harga minyak turun 30 persen. Sementara dari kurs, ada perbedaan 4 – 5 persen,” sebutnya, Untuk itu, sambung Kardaya, pemerintah harus mempertimbangkan rencana kenaikan harga itu dengan penuh kehati-hatian, lantaran BBM menyangkut hajat hidup orang banyak. (suara.com)