FUI DIY Minta Pemerintah RI Kawal Gencatan Senjata Palestina – Israel

Ilustrasi: Aksi kepedulian FUI DIY untuk perjuangan rakyat Palestina, di Titik Nol Km Yogyakarta. (dok. kabarkota.com)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) DIY bersama sejumlah Ormas Islam, Lembaga Kemanusiaan, Organisasi Mahasiswa, Pelajar dan Santri menggelar aksi kepedulian untuk perjuangan rakyat Palestina, di Titik Nol Km Yogyakarta, pada Sabtu (1/2/2025).

Bacaan Lainnya

Dalam aksi kali ini, Ketua Presidium FUI DIY, Syukri Fadholi meminta agar pemerintah Republik Indonesia (RI) terlibat aktif dalam menjaga proses gencatan senjata antara Palestina -Israel, serta mendorong pembukaan seluruh akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Syukri menganggap, pengawalan tersebut penting, sebab, meski telah kesepakatan gencatan senjata tahap pertama telah berlangsung, namun berlangsung tahap pertama kesepakatan gencatan senjata, biasanya penjajah Israel berbuat curang dan melanggar perjanjian, sebagaimana penyerangan yang terjadi secara intens di wilayah Tepi Barat (West Bank), Palestina.

“Kami meminta penghentian kekerasan dan kekejaman oleh tentara Israel terhadap warga Palestina di wilayah Tepi Barat,” tegas mantan Wakil Walikota Yogyakarta ini, melalui siaran persnya pada Sabtu (1/2/2025).

Selain itu, FUI DIY juga menolak rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk memindahkan warga Gaza ke Indonesia, Mesir dan Jordania. Mengingat, biang dari masalah di Palestina justru karena kedatangan imigran Israel.

“Maka menurut kami, lebih tepat jika warga Israel yang dipindahkan ke Amerika,” sambung Syukri.

Sementara itu, Koordinator Aksi, M. Akhid Subiyant menyerukan agar seluruh peserta aksi dan rakyat Indonesia terus peduli dan mendukung perjuangan kemerdekaan Rakyat Palestina. Diantaranya, dengan aksi boikot seluruh produk produk pro Israel, menggalang bantuan kemanusiaan, dan dukungan melalui postingan di media sosial.

“Semoga Allah SWT karuniakan kemerdekaan untuk Rakyat Palestina dan bebaskan Masjid Al-Aqsha dari cengkeraman Penjajah Israel,” harapnya.

Akhid berpandangan bahwa kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel, sejatinya menunjukkan kemenangan Rakyat Palestina. Mengingat, selama 15 bulan, mereka telah menunjukkan ketabahannya yang luar biasa, dengan bertahan menghadapi kebrutalan dan kebengisan penjajah Israel. Selama itu pula, Israel membunuh lebih dari 46 ribu jiwa warga Palestina, yang sebagian besar anak-anak dan perempuan. Mereka pun menghancurkan lebih dari 90 persen bangunan sehingga tidak ada lagi tempat tinggal bagi warga Gaza.

“Perlawanan yang gigih dari para pejuang Palestina pada akhirnya justru menyebabkan kerugian besar di pihak penjajah,” ucapnya.

Aksi kepedulian untuk Palestina ini, lanjut Akhid, harus terus dilakukan. Terlebih, ini adalah bagian dari amanat Konstitusi yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” (Ed-01)

Pos terkait