Ilustrasi (dok. wikipedia)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) –
Seiring pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi, guguran lava yang dominan mengarah ke barat laut, dalam area kawah terjadi sejak 22 Agustus 2018.
Namun menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, pada tgl 23 November 2018, tepatnya pukul 19.05 WIB, terjadi empat kali guguran lava yang mengarah ke bukaan lava di hulu sungai gendol. Jarak luncuran guguran makaimal 300 meter.
“Intensitas guguran rendah, dengan potensi material yang kecil sehingga belum membahayakan penduduk,” kata Hanik dalam siaran pers, Jumat (24/11/201). Status gunung di perbatasn DIY- Jawa Tengah ini juga masih waspada (leval 2).
Oleh karenanya Hanik mengimbau, masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Bahkan, masyarakat diperbolehkan melihat aktivitas Merapi tersebut dalam jarak aman, lebih dari. 3 km dari puncak.
Sementara untuk masyarakat di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, dengan terus mengikuti informasi pertumbuhan dan guguran lava. (Ed-2)