Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina, Dwi Soetjipto menggantikan Karen Agustiawan. (Sumber foto: abla.cnb.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Presiden Direktur (Presdir) PT Pertamina (Persero), Adriansyah berharap, agar Direktur Utama (Dirut) barunya familiar dengan kondisi salah satu perusahaan plat merah ini. “Dengan begitu, Dirut tidak membutuhkan masa transisi yang terlalu lama,” kata Adriansyah kepada wartawan, di UGM, Jumat (28/11).
Terlebih, pimpinan baru Pertamina dipilih pada masa jelang akhir tahun, sehingga harus lebih cepat dalam melakukan perubahan atau pun melanjutkan kebijakan-kebijakan yang telah ada.
Tantangan di hulu, kata dia, menyangkut masalah produksi minyak dan gas yang masih berada di bawah target, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. “Sebenarnya saat kami juga sedang melakukan banyak upaya untuk itu,” aku dia.
Pihaknya menyebutkan, saat ini, cadangan minyak Indonesia masih sekitar 2,5 milyar barel. Dengan produksi 120 ribu barel per tahun maka estimasinya masih cukup untuk produksi 13 – 15 tahun ke depan.
Sebelumnya, sejumlah media, Jumat (28/11) ini memberitakan bahwa Pemerintah telah menunjuk Dirut PT Pertamina (Persero) dari kalangan eksternal, Dwi Soetjipto sebagai pengganti Karen Agustiawan. Sebelum ditunjuk sebagai Dirut Pertamina, pria kelahiran 10 November 1955 ini pernah menjabat sebagai Dirut PT Semen Indonesia (Persero) TBk, sejak 2010 lalu.
Dwi juga sempat meraih gelar Doktor Bidang Ekonomi di Universitas Indonesia, Magister Manajemen dari Universitas Andalas Padang, serta alumnus S1 Teknik Kimia di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
SUTRIYATI