XT Square (sumber: jogjakota.go.id)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Forum Pemantau Independen (Forpi) Pakta Integritas kota Yogyakarta meminta, agar walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti melibatkan partisipasi pedagang, dalam rangka pengembangan kawasan XT Square.
Permintaan tersebut merupakan salah satu poin dari sejumlah rekomendasi Forpi terkait keluahan pedagang di XT Square karena sepinya pengunjung.
Dalam Surat bernomor 49/FORPI/A-REKOMENDASI/XI/2014, Ketua Forpi Pakta Integritas Kota Yogyakarta, Winarta juga berharap, Pemerintah Kota segera melakukan evaluasi secara menyeluruh, baik dari sisi manajemen, perkembangan maupun kinerja manajemen XT Squarte, selama dua tahun terakhir ini.
“Pemkot perlu segera memanggil pihak manajemen dan para pedagang untuk dilakukan mediasi agar menemukan solusi bersama atas persoalan tersebut,” kata Winarta melalui siaran pers, yang diterima kabarkota.com melalui email, Jumat (7/11).
Selain itu, persoalan kebijakan terhadap pedagang yang kesulitan membayar sewa, juga menjadi masukan dari Forpi untuk Walikota Yogyakarta.
Sebelumnya, Pada 4 November lalu, sekitar 20 pedagang dari XT Square mengadu ke kantor Forpi, yang intinya mengeluhkan pengelolaan XT Square yang kurang mendukung minat para pengunjung datang. Termasuk, pemindahan sejumlah pedangan dari lantai 2 ke lantai 1 dengan tetap membayar sewa baru, pada bulan Juni lalu.
Para pedagang menilai, perkembangan XT Square sudah menyimpang dari konsep awal pengembangan sebagai pasar seni dan kerajinan. Lantaran sekarang ini XT Square cenderung dikembangkan sebagai arena musik hiburan yang tidak berkontribusi pada peningkatan pembeli.
Oleh karena itu, para pedagang juga mendesak pihak manajemen untuk mengembalikan konsep awal dari XT Square. Selain, menolak penyegelan kios secara sepihak, dengan dalih sepinya pembeli di kawasan tersebut.
SUTRIYATI