Logo Partai Demokrat (dok. wikipedia)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Isu kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai sebagai ujian kepemimpinannya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD).
Penilaian tersebut sebagaimana disampaikan pengamat politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bambang Cipto kepada kabarkota.com, Selasa (16/2/2021).
Menurutnya, upaya kudeta tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi dalam politik partai di Indonesia. Terlebih menjelang Pilpres 2024. Situasi ini kondusif bagi upaya perluasan basis dukungan bagi inkumben.
“Upaya kudeta AHY merupakan bagian dari proses politik tersebut. Semua terpulang pada kemampuannya mengelola situasi ini,” kata Bambang.
Hanya saja Guru Besar UMY ini berpandangan bahwa rencana kudeta itu sangat kasar. Mengingat. biasanya para elit bernegosiasi satu sama lain secara tertutup. Namun, sekarang publik dipaksa menelan sebuah permainan yang semestinya tak perlu dikonsumsi.
“Tampaknya ada kekhawatiran di pihak inkumben bahwa AHY bisa jadi kuda troya yang mengancam inkumben. Apalagi hanya Demokrat dan PKS yang relatif masih belum tunduk sepenuhnya pada koalisi berkuasa saat ini,” sambungnya.
Bambang menduga, AHY akan mencari dukungan figur atau orang yang kuat di partainya, guna menutup jalan bagi pihak lain yang ingin melengserkannya.
“Tergantung cara dia menangani. Jika berjalan mulus, dan isu itu menghilang, artinya AHY sudah mulai piawai menangani isu kudeta,” tegasnya.
Lebih lanjut Bambang mengaku khawatir bahwa isu kudeta terhadap AHY ini hanya “kepulan asap” untuk menutup problem lain yang lebih serius. Sebab sebenarnya masih sangat banyak hal yang sebenarnya belum terselesaikan menjelang Pilres 2024.
“Kita tunggu saja rencana mengatasi dalam kampanye Pilpres 2024 mendatang,” ucapnya. (Rep-01)