Jaringan Muda Produktif Indonesia Usulkan 16 Calon Pemimpin Muda Milenial

Pemaparan Hasil Riset JPMI soal Kepemimpinan Muda Milenial, di Yogyakarta, Minggu (28/10/2018). (dok. kabarkota.com)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Jaringan Muda Produktif Indonesia (JMPI) mengusulkan 16 nama Calon pemimpin muda Milenial dari berbagai latar belakang profesi, yang diharapkan bisa menghindari kejenuhan politik, sekaligus regenerasi politik di tengah dominasi oleh golongan tua.

Bacaan Lainnya

Pegiat Digital Creative JPMI, Ridha Kusnawati menyebutkan, keenambelas nama yang diusulkan adalah, sebagai berikut:

1. Abdul Somad Batubara (Ustad populer di kalangan generasi milenial)

2. Yaqut Cholil Qoumas (Ketua Umum GP Anshor)

3. Nadiem Makarim (Founder Go-Jek)

4. Dahnil Anzar Simanjuntak (Ketua Pemuda Muhammadiyah)

5. Muhammad Romahurmuziy (Ketua Umum DPP PPP)

6. Emil Elistianto Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur)

7. A. Hanafi Rais (Wakil Ketua Komisi I DPR RI)

8. Agus Harimurti Yudhoyono (mantan Calon Gubernur DKI Jakarta)

9. Dimas Oky Nugroho (Koordinator Gerakan Kolaborasi Positif)

10. Grace Nathalie (Ketua Umum PSI)

11. Najwa Shihab (Jurnalis)

12. Sabrang Mowo Damar Panuluh/ Noe (putra Emha Ainun Nadjib)

13. Fadly Amran (Walikota Padang Panjang)

14. Adnan Puricha (Bupati Gowa)

15. Raja Sapta Oktahari (Ketua Panitia INAPGOC 2018)

16. Anindia Ardiansyah Bakrie (CEO TVOne & Portal Viva)

Menurut Ridha, Riset ini dilakukan selama dua tahun terakhir dengan mempertimbangkan aspek intensitas pemberitaan dan exposur, bakat atau value, dan keterwakilan. Indikatornya, aspek autentisitas, kreativitas atau inovasi, kepemimpinan atau keberanian, keluasan jaringan, serta integritas.

Juru Bicara JMPI, Subkhi Ridho menambahkan, nama-nama tersebut akan dipromosikan, salah satunya ke kampus-kampus, sebagai tokoh-tokoh muda yang layak menjadi calon-calon pemimpin nasional. Tidak hanya di Pilpres 2024 tetapi juga di 2019 untuk menduduki posisi strategis di bidang eksekutif, legislatif, kabinet, duta besar, maupun pemimpin lembaga.

“Mereka harus diberi kepercayaan dan kesempatan untuk ikut mengambil keputusan dan memimpin masyarakatnya,” tegas Subkhi kepada wartawan di Yogyakarta, Minggu (28/10/2018).

Sementara Pengamat Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Lukas Ispandriarno berpendapat bahwa regenerasi dalam kepemimpinan nasional memang dibutuhkan di Indonesia.

“Kalau nama-nama ini akan ditawarkan kepada para pemenang Pilpres, saya kira ini merupakan momentum yang bagus,” anggapnya. (Rep-01)

Pos terkait