Ilustrasi: sejumlah keluarga terpidana mati di kawasan dermaga Wijayapura Cilacap, Jawa Tengah (sumber: antarajateng.com)
CILACAP (kabarkota.com) – Menjelang pelaksanaan eksekusi mati terhadap terpidana kasus narkoba, sejumlah keluarga dari berbagai negara mendatangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (5/3).
Dari pantauan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, salah seorang sepupu terpidana mati Rodrigo Gularte, yakni Angelita Aparecida Muxfeldt tampak mendatangi tempat penyeberangan menuju Pulau Nusakambangan itu dengan menumpang sebuah mobil. Angelita datang dengan didampingi seorang konsuler Kedutaan Besar Brasil, Leonardo Carvalho Monteiro.
Selain itu, keluarga besar terpidana mati asal Perancis, Serge Arezki Atlaoui yang terdiri atas Sabine Megel Atlaoui (istri), Yasen Areski Atlaoui, Samia Nathalie Atlaoui, Mohamed Arezki Atlaoui, Samia Ans Eliane Atlaoui, dan Alexandre Ferdinand Megel juga mendatangi Dermaga tersebut.
Rombongan dari keluarga angkat Andrew Chan juga terlihat mendatangi Dermaga Wijayapura. Salah seorang anggota rombongan itu, Nicholas Alexander mengaku sebagai anak dari Pastor Daniel Alexander yang merupakan bapak angkat Andrew Chan. Ia mengatakan, kedatangan mereka ingin menemui terpidana mati asal Australia untuk terakhir kalinya.
Menurutnya, selama di penjara, Andrew Chan telah bertobat dan telah menyelamatkan banyak orang. Oleh karenanya ia menganggap, hukuman mati tersebut tak adil karena yang bersangkutan sudah bertobat. (Baca juga: Perlakuan Istimewa untuk Duo Terpidana Bali Nine)
Seorang perempuan warga negara asing yang mengaku dari kantor kuasa hukum terpidana mati asal Australia, Myuran Sukumaran juga tampak mendatangi Pos Penjagaan Dermaga.
"Saya tidak akan masuk ke dalam (Nusakambangan) bersama keluarga Sukumaran," kata perempuan itu dalam bahasa Inggris. (antaranews.com)