Tokoh Muhammadiyah, Amien Rais saat menyambut kedatangan Calon Presiden RI, Prabowo Subianto di Sleman, Rabu (28/11/2018). (dok. kabarkota.com)
SLEMAN (kabarkota.com) – Tokoh Muhammadiyah, Amien Rais memberikan pandangan lain ketika menanggapi pertanyaan wartawan di Sleman, soal kasus dugaan penyalahgunaan dana kemah yang membelit mantan Ketua Umum Pimpiman Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini justru mengaku tak habis pikir, ketika dana kemah dan kasus-kasus dugaan korupsi oleh sejumlah anggota DPRD yang nilainya relatif kecil ditindak cepat, sementara kasus dugaan korupsi untuk mega proyek yang didanai asing, khususnya Cina terkesan dibiarkan.
“Ada tiga mega proyek yang biayanya dari Cina, namanya reklamasi teluk Jakarta itu Rp 300 Triliun, Mega proyek Meikarta itu Rp 280 Triliun, dan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Rp 90 Triliun. Di situ penuh dengan korupsi, menggasak kedaulatan bangsa, tidak ada izin digasak saja, ini apa-apaan? Tak diapa-apakan,” sebut Amien, Rabu (28/11/2018).
Sementara, lanjutnya, sejumlah anggota DPRD Malang ditangkap secara kolektif, dengan nilai korupsi sekitar Rp 12 juta.
Meski demikian, Amien menegaskan bahwa kasus Dahnil menjadi ranahnya kepolisian untuk menyelesaikannya.
Sebelumnya, Pada 26 November 2018, Dahnil yang saat itu masih menjabat sebagai Ketum PP Pemuda Muhammadiyah juga merasa “dikerjai” atas kasus dugaan penyalahgunaan dana kemah dari Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) senilai Rp 2 Milyar, pada tahun 2017 lalu. (Baca Juga: Ditanya soal Kasus Dana Kemah, Begini Respon Dahnil). (Rep-03)