Jokowi-JK bersam para menteri saat mengumumkan kabinetnya di halaman Istana Negara, Minggu (26/10). (sumber: bbc Indonesia)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Pengamat Politik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yanuardi berharap agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat memastikan kabinetnya benar-benar loyal. Mengingat, kabinet baru ini terbentuk dari hasil kompromi, yang terlihat dari dominasi parpol-parpol pendukung.
“Jika mereka tidak dapat menunjukan loyalitasnya, maka harus diresuffle dari kabinet karena itu akan menjadi duri dalam daging,” kata Yanuardi kepada kabarkota.com, Minggu (26/10) usai pengumuman susunan kabinet Jokowi – JK.
Selain itu, ia juga meminta, agar Jokowi memastikan para pembantunya itu nantinya benar-benar bisa menunjukkan cara kerja yang fokus di pemerintahan.
“Para pejabat partai berada di kabinet harus segera mundur dari jabatanya untuk mendukung pernyataan jokowi yang menginginkan tidak ada rangkap jabatan dalam kabinetnya,” imbuhnya melalui whatsapp.
Menurutnya, langkah Jokowi melibatkan KPK memang tepat. Hanya saja, itu harus dilanjutkan dengan klarifikasi dari KPK, guna memastikan rekomendasi itu sepenunya dijalankan atau sekedar pencitraan.
Sementara, Direktur Eksekutif Lembaga Riset dan Analisa Strategis IndoStrategi, Andar Nubowo menilai, dari susunan kabinet yang telah diumumkan itu, Jokowi terlihat mengabaikan konstelasi politik di DPR yang dikuasai parlemen.
“Tampaknya Jokowi lebih menitikberatkan pada bekerja dan bekerja,” ungkap Andar melalui whatsapp.
Ia memaparkan, dari sejumlah Menko dan menteri yang ditunjuk, tak ada yang dikenal sebagai komunikator ulung atau pun politikus yang memiliki kemampuan komunikasi dan lobi yang handal. Padahal, menurutnya itu menjadi bagian penting bagi Jokowi sekarang. Mengingat, kebijakan sebaik apapun jika tidak dikominikasikan dengan baik di parlemen, bisa kandas.
SUTRIYATI