Hadiah salib dari Presiden Bolivia untuk Paus Fransiskus yang memicu perdebatan di kalangan umat Katolik. (Sumber: bbc.com)
BOLIVIA (kabarkota.com) – Hadiah salib yang dikombinasikan dengan simbol komunis Palu Arit dari Presiden Bolivia, Evo Morales untuk Paus Fransiskus memicu perdebatan di kalangan umat Katolik.
Salah seorang uskup Katolik bahkan menyatakan tokoh partai sayap kiri Bolivia tersebut telah memanipulasi Tuhan.
Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, juga mengungkapkan ekspresi Paus yang tampak terkejut karena mendengar asal usul hadiah tersebut.
"Bagaimanapun saya tidak berpikir untuk menaruh simbol ini di altar Gereja," ucapnya.
Reaksi keras pun disampaikan oleh uskup Spanyol Jose Ignacio Munilla, melalui kicauannya di Twitter yang menganggap bahwa memanipulasi Tuhan untuk ajaran ideologi atheis adalah arogansi besar.
Sementara, dari pihak lain justru menilai, hadiah salib palu arit itu bukan untuk menghina Paus Fransiskus, melainkan untuk mengenang martir Jesuit yang tewas karena membela kaum miskin dan tekanan di Bolivia.
Laman BBC Indonesia, Sabtu (11/7) melansir, salib tersebut dibuat berdasarkan rancangan Luis Espinal, seorang Pastur Jesuit yang dibunuh pada tahun 1980 oleh milisi sayap kanan.
Sementara, Menteri Komunikasi Bolivia Marianela Paco menjelaskan, simbol arit itu untuk membangkitkan petani. Sedangkan palu bagi tukang kayu, mewakili pekerja sederhana, umat Tuhan..
Selama ini Paus Fransiskus diduga telah mempelajari ajaran Marxist, setelah beberapa kali menyampaikan kritik keras terhadap kapitalisme dan ketidaksetaraan.