Sejenak Merasakan Profesi Tani di Museum Tani Jawa Indonesia

Museum Tani Jawa Indonesia (kidnesia.com)

BANTUL  – Indonesia terkenal sebagai Negara agraris. Sayangnya, seiring maraknya konversi lahan pertanian menjadi pusat-pusat industri dan pemukiman, pertanian seolah menjadi hal yang tidak populer lagi di masyarakat.

Bacaan Lainnya

Akibatnya, kini tak banyak masyarakat yang mengenal baik alat-alat pertanian tradisional yang digunakan oleh para petani menggarap sawah dan ladang.

Namun jangan khawatir, bila ingin mengenal apa saja alat-alat pertanian tradisional yang digunakan untuk bertani, Anda dapat berkunjung ke Kampung wisata Dusun Candran, Desa Kebonagung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY. Sebab di kawasan ini, Anda bisa menemukan Museum Tani Jawa Indonesia.

Di sini, para pengunjung dapat melihat berbagai koleksi  alat pertanian tradisional jawa, khususnya yang dipakai oleh masyarakat di Yogyakarta. Di antaranya,  lesung, lumping, sabit/arit, luku/bajak, garu, grobak, cangkul, keranjang, wajan, cowek, ani-ani, caping, gosrok dan genthong.

Museum ini didirikan hampir berbarengan dengan dibentuknya desa wisata pendidikan berbasis pertanian disamping mayoritas penduduk desa berprofesi sebagai petani. Tujuannya, agar generasi muda terutama yang mengunjungi museum ini dapat merasakan dan mewarisi nilai nilai sejarah pertanian di Jawa.

Sekitar tahun 2005 lalu, museum tersebut menempati rumah salah satu warga, lalu dipindahkan di atas tanah milik ki Condro yang merupakan sesepuh dusun setempat, sejak tahun 2007.

Pengelola Museum Tani Jawa Imogiri setiap tahun mengadakan berbagai acara yang didukung oleh dinas terkait, diantaranya adalah Festival Memedi Sawah dan berbagai lomba yang dibuka untuk umum.

Candran sebagai Desa Wisata juga menyediakan fasilitas Live in/ Homestay yaitu menginap langsung di homestay penduduk dan dapat langsung belajar kehidupan masyarakat tani dan tradisi pedesaan kampong jawa. Berbagai hiburan seperti  Tarian Gejog Lesung/ Nini Thowong, Gamelan, Perahu naga, praktik/belajar membatik dan membuat topeng, praktek membuat emping, dan mempelajari berbagai kesenian tradisional juga bisa dinikmati saat Anda berkunjung ke obyek wisata satu ini.

Khusus Museum Tani Jawa Indonesia dibuka untuk umum, dibuka setiap hari, mulai pukul 08.00 – 15.00 WIB.

Anda penasaran? Untuk bisa menjangkau lokasi ini, Anda dapat menempuh perjalanan melewati Jalan Imogiri Timur, kurang lebih 18 km arah selatan dari pusat kota Yogyakarta. (Rep-03/Ed-03)

Pos terkait