Ilustrasi (dok. BMKG DIY)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Stasiun Klimatologi (Staklim) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY memperkirakan, seminggu pertama di awal tahun 2020, DIY berpotensi diguyur hujan lebat.
Kepala Staklim BMKG DIY, Reni Kraningtyas menjelaskan, kondisi atmosfer saat ini hingga beberapa hari ke depan diindikasikan mengalami fenomena skala regional dan lokal. Yakni aktifnya Monsun Asia yang menyebabkan peningkatan pasokan udara basah di Indonesia.
Reni memperkirakan, kondisi tersebut menyebabkan udara menjadi hangat, lembab, dan labil sehingga berpotensi mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di wilayah DIY, pada 1 – 7 Januari 2020.
“Kami mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi genangan air, banjir maupun longsor, khususnya di wilayah-wilayah rawan bencana banjir dan longsor,” kata Reni dalam siaran persnya, Kamis (2/1/2020).
Selain itu, pihaknya juga meminta agar masyarakat mewaspadai kemungkinan pepohonan tumbang dan baliho roboh, saat hujan disertai angin kencang melanda. Termasuk, mematikan peralayan elektronik guna menghindari bahaya petir
Imbauan serupa juga didisampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana.
Pihaknya meminta warga masyarakat bersama-sama mengurangi resiko yang mungkin terjadi, dengan memamgkas pohon yang terlalu lebat dsn tinggi sehingga mengancam keamanan warga, membersihkan saluran air hujan, dan tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air.
“Cek kembali bagian-bagian rumah, seperti atap seng, dan papan. Jika berpotensi kabur terkena angin supaya diperkuat. Pethatikan jugs papan reklame di sekitar kita. Kalau membahayakan, silakan lapor ke pihak berwenang agar bisa ditindaklanjuti,” ucap Biwara kepada kabarkota.com.
Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir dan longsor, kata Biwara, saat turun hujan deras terus menerus, maka sebaiknya segera mencari tempat aman, serta peka terhadap tanda-tanda terjadinya longsor.
Pihaknya juga berharap agar Tim Siaga Bencana, Destana, TAGANA, SAR DIY, Relawan , Forum PRB dan komunitas lebih meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah masing-masing, terutama di lokasi-lokasi yang rawan banjir dan longsor.
“Peristiwa dampak Siklon Cempaka 2017 dan cuaca ekstrem 2018, semoga menjadi referensi dalam meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana,” imbuhnya. (Ed-01)