YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Ada pemandangan tak sedap di bawah jembatan sungai Buntung yang menghubungan Kelurahan Kricak dan Kelurahan Bumijo kota Yogyakarta. Di aliran sungai sisi barat jembatan, sampah menumpuk di sejumlah titik. Bahkan sebagian tersangkut di kawat bronjong yang ada di tepian sungai. Sementara di bawah jembatan persis, terlihat dua aliran sungai dari atas dan bawah. Itu lantaran ada kerusakan dasar sungai hingga membentuk lubang besar dan teraliri air dari sumber yang berbeda.
Ketua RT 57/RW 13, Kampung Bangunrejo, Kelurahan Kricak, Kemantren Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Mulyanto mengatakan, sampah yang mencemari sungai tersebut merupakan sampah kiriman dari atas. Meskipun Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah memasang trash barrier untuk menyaring sampah di hulu, namun lama kelamaan barrier jebol hingga sampah yang berada di bawah jaring terbawa arus air dan tersangkut di bronjong bawah jembatan tersebut.
“Secara logika, selama sungai ini sistemnnya bronjong, maka sampah pasti tidak bisa mengalir karena tersangkut kawat. Ini buktinya,” ungkap Mulyanto saat menanti kunjungan Walikota Yogyakarta di lokasi tersebut, pada Senin (16/6/2025).
Selain itu, Mulyanto juga menyampaikan, wilayah ini termasuk sering terjadi banjir cukup besar. Terlebih, sejak jebolnya saluran air yang alirannya menuju ke Tamansari keraton.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo bersama rombongan tiba di lokasi dan langsung menuju jembatan untuk melihat tumpukan sampah dari atas. Setelah itu, Hasto berbincang dengan sejumlah warga dan pejabat kelurahan terkait.
Warga Keluhkan Brojong Sungai yang Menahan Sampah di Sungai
Dalam perbincangan sekitar 15 menit itu, pada intinya warga dan pejabat kelurahan terkait menyampaikan bahwa selama ini warga di wilayah mereka relatif sudah tertib dalam membuang sampah. Bahkan, mereka juga mengadakan pertempuan rutin dengan warga untuk membahas masalah pengelolaan sampah di sana. Mulyanto yang turut bergabung dalam perbincangan itu juga menyampaikan tentang adanya bronjong kawat di sungai yang justru menjadi penahan sampah sehingga menumpuk di sungai.
Sementara Hasto menyampaikan bahwa pihaknya akan kembali memasang trash barrier supaya sampah kiriman terjaring dan bisa dibersihkan setiap hari oleh pasukan oren. Namun, warga meminta agar pemasangan barrier dikomunikasikan dengan mereka untuk menentukan titik pemasangan yang tepat.
Selanjutnya, Hasto berjalan turun ke tepi sungai sisi selatan untuk melihat kerusakan aliran air di bawah sungai Buntung.
Pemkot Pasang 4 Trash Barrier di dua Sungai
Kepada wartawan, Hasto menjelaskan, saat ini telah ada empat trash barrier yang dipasang di hulu sungai yang berada di perbatasan wilayah antara kabupaten dengan Kota Yogyakarta.
“Kami juga akan memasang di hilir, minimal juga empat,” tegasnya. Ini bertujuan agar sampah yang berasal dari Kota Yogyakarta tidak mencemari sungai-sungai di wilayah Bantul.
Veri Tri Jatmiko selaku Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup DLH Kota Yogyakarta menambahkan, empat trash barrier telah dipasang di Sungai Code dan Sungai Winongo.
“Jadi, kami memasangnya di Winongo sama Code. Sungai Winongo itu hulunya di sini. Kenapa di sini? Karena salah satu pemasok sampah di Sungai Winongo itu dari Kali Buntung ini,” paparnya.
Hanya saja, lanjut Veri, curah hujan yang tinggi baru-baru ini, membuat sebagian sampah yang terjaring hanyut dan sampai ke wilayah Bantul. (Rep-01)