Begini Cara UIN Yogya Tangani Mahasiswa Difabel

Ilustrasi. (Sumber: pld.uin.suka.ac.id)

SLEMAN (kabarkota.com) – Memberikan support bagi mereka yang berkebutuhan khusus atau difabel memerlukan perhatian berbeda. Baik tuna daksa, tuna rungu, serta tuna wicara memiliki sisi lain yang perlu dilihat untuk ketepatan bantuan.

Bacaan Lainnya

Demikian Pendiri Pusat Layanan Difabel (PLD) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Ro'fah Fahma menjelaskan bagaimana melayani mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang difabel, kepada kabarkota.com, Selasa (2/12).

Memiliki 44 mahasiswa difabel yang tersebar di 7 fakultas, pengurus PLD saling berbagi tugas. "Pembagian tugas (pendampingan) tidak berdasarkan jenis difabelnya. Pembagian lebih pada program," kata Ro'fah di Kantor PLD UIN Sunan Kalijaga.

Tuna daksa, kata Ro'fah, mereka memiliki keterbatasan akses karena masalah fisik. Untuk membantu aktivitasnya, pihaknya sebatas memudahkan akses menuju tempat perkuliahan agar mahasiswa bisa mengikuti aktivitas akademik.

Memberikan bantuan bagi difabel tuna netra berbeda pula. Bantuan bagi tuna netra, kata Ro'fah, selain untuk akses juga agar mahasiswa bisa menerima ihwal materi yang dosen sampaikan.

"Bisa buku yang dilengkapi braille, audio, maupun e-book yang bisa diakses dengan laptop mereka," ujarnya.

Ro'fah menambahkan, bantuan untuk tuna rungu bisa sebaliknya dari tuna netra. Untuk tuna rungu, bantuan yang diberikan berupa penerjemah menjadi tulisan atau dengan menggunakan bahasa isyarat. Seluruh bantuan yang PLD berikan ke mahasiswa difabel dilakukan pengurus serta bantuan relawan.

Pemberian bantuan bukan tanpa kendala. Adapula dosen yang mengajar tidak konsen menekankan penjelasan kepada mahasiswanya yang difabel, meskipun pada awal masuk perkuliahan PLD sudah memberikan surat pemberitahuan. Selain itu, ada juga lokasi yang diperuntukkan difabel justeru digunakan parkir kendaraan.

Hari ini, Rabu (3/11) merupakan peringatan Hari Difabel Internasional. Ia berharap civitas akademik UIN Sunan Kalijaga berikut masyarakat pada umumnya untuk tak ketinggalan melibatkan diri membantu sesama yang memiliki keterbatasan.

AHMAD MUSTAQIM

Pos terkait