Desa Bawuran Bantul Punya “Surga Baru” untuk para Pecinta Gowes

Salah satu biker saat akan beraksi di jalur tracking (sutriyati/kabarkota.com)

BANTUL (kabarkota.com) – Desa Bawuran di Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, DIY punya destinasi wisata baru, Puncak Sosok yang mulai dibuka untuk umum, sejak awal Januari 2018 lalu.

Bacaan Lainnya

Puncak Sosok ini bisa dikatakan sebagai “surga baru” bagi para biker yang menyukai tantangan dan petualangan. Jalur Tracking sepeda sepanjang 1.300 meter cukup untuk memacu adrenalin saat beraksi.

Kepala desa Bawuran, Hermawan mengatakan, ide dibukanya puncak Sosok di wilayah ini datang dari warga masyarakat yang sebelumnya sudah membuka puncak Gebang sebagai destinasi wisata baru, pada 2017 lalu.

“Awalnya masyarakat membuka puncak gebang yang di bawah. Namun ada kendala terkait kepemilikan lahan warga. Kalau di sini (puncak Sosok) tanah kas desa,” jelas Hermawan kepada kabarkota.com, Jumat (17/8/2018). Terlebih selama ini, Puncak Sosok juga sering menjadi “jujugan” (tujuan) para biker untuk ngetrack.

Menurut Herwawan, di atas lahan seluas kurang lebih 4 hektar ini, tidak hanya para biker yang bisa menikmati keindahan puncak Sosok. Karena di sini, para pengunjung juga bisa menikmati sun raise atau pun sunset saat pagi dan sore hari, serta menikmati cantiknya pemandangan kota Yogyakarta dari atas, saat malam hari.

Sebagai penambah daya tarik, pengelola juga mengadakan senam bersama tiap minggu pagi, dan live music di malam minggu. Ada juga arena bermain untuk anak-anak, spot-spot selfie yang instagramable, warung-warung makan, tempat ibadah, dan fasilitas umum lainnya.

Untuk bisa mencapai puncak Sosok ini, bisa ditempuh dari pusat kota Yogya, atau melalui terminal Giwangan ke selatan hingga memasuki wilayah desa Bawuran, Pleret Bantul, dengan menggunakan sepeda kayuh atau pun sepeda motor. Sementara untuk mobil, pada dasarnya juga bisa menjangkau, hanya saja harus ekstra hati-hati karena akses jalannya yang sempit.

Untuk bisa menikmati destinasi wisata di Desa Bawuran ini, para pengunjung tidak dikenai biaya masuk obyek, hanya parkir dengan tarif seikhlasnya.

Hermawan berharap, rintisan desa wisata di Bawuran yang sebagian didanai dengan anggaran dana desa ini bisa menjadi ikon wisata bersepeda bagi masyarakat.

“Kalau datang ke sini, sebaiknya kalau pagi, sekalian pagi sekali, atau sore jam 4. Kami membuka lokasi ini sampai jam 1 dini hari. Bagi yang ingin camping juga bisa menghubungi pengelola di sini,” tegasnya.

Sebagai media promosi untuk lebih mengenalkan puncak Sosok ke masyarakat, pada tanggal 17 Agustus 2018 ini, Desa Bawuran menggelar upacara penurunan bendera merah putih, bersama warga setempat dan ratusan biker dari berbagai komunitas di DIY-Jateng. (sutriyati)

Pos terkait