Ilustrasi (Sumber: Facebook Tamye Sudiro)
JAKARTA (kabarkota.com) – Memasuki hari kelima proses evakuasi korban bencana tanah longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, sebanyak 52 jenazah warga hingga kini belum ditemukan.
Selain itu, Sutopo Purwo Nugroho Selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, enam jenazah yang telah telah berhasil ditemukan juga belum terindentifikasi.
"Hingga Selasa (16-12-2014) pukul 07.15 Wib, korban meninggal dunia sebanyak 56 orang, dimana 38 laki-laki dan 18 perempuan. Dari kelompok usia, 10 adalah anak-anak dan 46 orang dewasa," kata Sutopo dalam rilisnya.
Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, dari 17 jenasah korban yang ditemukan kemarin Senin (15/12) kemarin, empat di antarnya ditemukan di dekat jalan raya Banjarnegara-Pekalongan. sedangkan sisanya ditemukan di sektor II atau di bagian bawah tempat 35 rumah yang tertimbun longsor.
Sementara Kepala BNPB, Syamsul Maarif meminta, agar Dandim Banjanegara kembali melakukan pendataan warga di luar Dusun Jemblung yang hilang.
"Hal ini penting guna memastikan adanya korban yang berasal dari luar Dusun Jemblung. Sebab berdasarkan informasi warga saat bersamaan longsor ada kendaraan yang sedang melintas," anggap Syamsul.
Hingga saat ini, jumlah pengungsi korban longsor di Banjarnegara mencapai 1.145 jiwa yang tersebar di 10 titik.
Bupati Banjarnegara menegaskan bahwa masa tanggap darurat bencana longsor di Kabupaten Banjarnegara telah ditetapkan sejak 8-21 Desember 2014. Artinya sebelum kejadian longsor di Dessa Jemblung pun, Pemda Banjarnegara sudah dalam masa darurat karena ada kejadian longsor di Kec Wanayasa, Kec. Pejawaran dan Kec. Sigaluh.
"Dengan adanya longsor yang lebih besar di Desa Jemblung, maka konsentrasi penangan darurat dialihkan di sini," ucap Bupati. (BNPB)