Para anggota partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP). (Sumber foto: koalisimerahputih.or.id)
SLEMAN (kabarkota.com) – Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Mada Sukmajati berpendapat langkah Koalisi Merah Putih (KMP) melembagakan atau mendeklarasikan koalisi permanen hingga ke tingkat daerah menjadi langkah yang perlu didorong. Akan tetapi, pelembagaan yang KMP lakukan mesti harus dilihat sejauh mana pelembagaannya.
"Tradisi membangun koalisi dan oposisi di Indonesia tidak mudah," kata Mada kepada kabarkota.com, Jumat (21/11).
Mada menjelaskan, penyederhanaan partai politik dengan sistem pelembagaan di Indonesia perlu dilakukan. Menurutnya, cara tersebut dapat membantu Indonesia memiliki sistem pelembagaan yang sederhana.
Ia melihat, Partai Golkar yang menjadi poros KMP akan menghadapi tantangan besar pasca terlaksananya Musyawarah Nasional (Munas). "Akan bisa tetap dalam ideologi yang sama dengan KMP atau sebaliknya," kata dia.
Sementara itu, kata Mada, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sebagai koalisi penyokong pemerintah harus pula melakukan pelembagaan atau penguatan koalisi. Menurut Mada, KIH pun harus memperkuat barisan jika ingin memberikan dukungan ke pemerintahan bisa maksimal.
Ia menambahkan, apabila sudah dilakukan pelembagaan, partai harus mampu melakukan penerjemahan ke dalam program yang mudah diaplikasikan. "Partai di Indonesia harus bisa lebih efektif dan efisien," ungkap Mada.
AHMAD MUSTAQIM