Pemudik Tak Nyaman, Pustral UGM Kritik Pemerintah

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Pusat Studi Transportasi (Pustral) UGM melayangkan kritik terhadap layanan transportasi pemerintah selama musim lebaran tahun ini. Kepala Pustral UGM, Kuncoro Harto Widodo menyebutkan, tingkat kenyamanan para pemudik di jalan masih perlu ditingkatkan. 
Kuncoro menyontohkan, hingga saat ini faktor jarak tempuh Jakarta-Yogyakarta yang masih menghabiskan 40-45 jam akibat kemacetan di jalur darat merupakan persoalan klasik pemerintah. Selain itu ketersediaan moda transportasi baik darat, laut, maupun udara masih relatif kurang. 
"Masalah itu belum terpecahkan, sehingga sebagian pemudik masih mengandalkan kendaraan pribadi dibandingkan menggunakan kendaraan umum," kata Kuncoro kepada kabarkota.com.
Untuk itu ia berharap agar perbaikan sistem transportasi massa segera dilakukan. Sebab tingginya penggunaan kendaraan pribadi tidak sinkron dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kinerja infrastruktur jalan.
"Penyelesaian masalah sistem angkutan massal ini semestinya terintegrasi," tegas Kuncoro.
Dalam rilisnya kemarin, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda DIY, Anny Pudjiastuti membanggakan prestasi yang dimiliki pemerintah dengan menekan angka kecelakaan lalu lintas selama lebaran. Menurutnya, selama operasi ketupat progo 2014 (22 Juli – 6 Agustus), jumlah kecelakaan lalu lintas di DIY berjumlah 44 kasus. 
"Jumlah tersebut menurut lebih dari 50 persen (45 kasus) jika dibandingkan angka kecelakaan pada operasi ketupat progo 2013 yang angkanya mencapai 89 kasus," jelas Anny. 
Angka korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan juga turun sekitar 60 persen, dari 10 orang pada 2013 menjadi 4 orang pada 2014. Hanya saja, nilai kerugian materil akibat kecelakaan pada lebaran kali ini sebanyak Rp 17,3 juta. Sedangkan pada tahun 2013 tidak disebutkan. (tri/jid)

Pos terkait