PT KAI Siapkan Klinik Kesehatan di Kereta Api

Ilustrasi (youtube.com)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah meluncurkan layanan Rail Clinic (klinik kesehatan di kereta), sejak 12 Desember lalu, di stasiun Pasarsenen, Jakarta.

Bacaan Lainnya

Sedangkan pada  Sabtu (19/12) atau hari ini, layanan serupa juga diluncurkan di Stasiun Wojo, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

"Masyarakat yang berada di sekitar Stasiun Wojo dapat menikmati layanan kesehatan secara gratis di dalam Rail Clinic selama 1 hari, mulai pukul 08.00 hingga pukul 15.00 WIB," kata  Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro dalam siaran persnya, Jumat (19/12).

Pelayanan kesehatan yang dapat dinikmati masyarakat di dalam Rail Clinic ini, lanjut Edi, adalah pelayanan kesehatan tingkat pertama, yang meliputi pemeriksaan umum, gigi, kehamilan, serta pelayanan kefarmasian.

Selain layanan tersebut, PT KAI juga melakukan pemeriksaan mata gratis bagi pelajar di wilayah setempat dan pemberian kaca mata gratis, serta penyuluhan kesehatan bagi warga setempat.

“Ke depan, kami berharap dapat bekerjasama dengan BUMN atau lembaga lain untuk memberikan pelayanan kesehatan di daerah-daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan, namun dapat terjangkau oleh kereta api,” imbuhnya.

Untuk bisa menikmati layanan kesehatan di Rail Clinic ini, masyarakat cukup menunjukkan kartu identitasnya kepada petugas.

Sementara, guna mempermudah pengoperasian rail clinic, diperlukan kereta yang tak tergantung lokomotif sehingga pengaturan operasional Rail Clinic dapat lebih leluasa. Oleh karena itu, armada yang dimodifikasi oleh tim Balai Yasa untuk pembuatan Rail Clinic adalah dengan retrofit kereta rel diesel (KRD), serta dilengkapi dengan toilet ramah lingkungan.

"Rangkaian Rail Clinic terdiri dari 2 kereta yang masing–masing memiliki tata ruang dan jenis pelayanan kesehatan yang berbeda. Secara umum, fasilitas pelayanan kesehatan yang akan diberikan di dalam  Rail Clinic adalah jenis pelayanan kesehatan primer atau pelayanan tingkat tertama," ujarnya. (Rep-03/Ed-03)

Pos terkait