Transparansi dan Pelayanan Menjadi Permasalahan di Sektor Pendidikan

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI), Kartini Istiqomah mengatakan, persoalan transparansi dalam dunia pendidikan masih menjadi permasalahan hingga saat ini.
Menurutnya, sebagai salah satu bagian dari negara berkembang, masalah transparansi dalam pelayanan pendidikan di Indonesia seharusnya sudah selesai pada tahun 2014 ini. 
"Berdasarkan MDGs (Millenium Goal Developments-red), harusnya Indonesia sudah selesai," kata Kartini dalam pembukaan acara Sarasehan "Pelayanan Pendidikan dan Tantangan Liberalisasi" di Gedung Oval, Taman Pintar, Rabu (25/6).
Ia menceritakan, beberapa sekolah negeri justeru saat ini kurang menjadi pilihan utama bagi orang tua peserta didik. Hal ini disebabkan, lanjutnya, salah satunya dilihat dari sisi kualitas dan pelayanan pendidikannya.
"Saat ini banyak orang tua yang lebih memilih sekolah swasta daripada sekolah negeri. Alasan utama karena kualitas dan pelayanannya lebih baik," ucapnya.
Kartini menilai, jika keadaannya tidak diperbaiki bukan tidak mungkin Indonesia tidak akan bisa menjawab tantangan global.
Pelaksana Kepala ORI Perwakilan DIY, Budhi Masthuri menambahkan, ORI Perwakilan DIY beberapa kali menerima pengaduan terkait permasalahan di sekolah. Isi dari laporan yang dimaksud diantaranya pungutan di sekolah dan penangguhan ijazah.
Terakhir, ORI Perwakilan DIY turut serta dalam mengawasi pelaksanaan UN. Hasilnya? "Berdasarkan pengawasan UN kemarin ditemukan masih ada intensitas pengerjaan UN yang kurang terawasi," kata Budhi.
Untuk itu, pihaknya menghimbau agar instituasi pendidikan maupun orang tua siswa agar tak ragu melaporkan hal-hal janggal yang ditemukan. "Ini sebagai alat masuk. Kami siap memfasilitasi," ujarnya. (jid/kim)

Pos terkait