UII Yogya Alokasikan Rp 6,4 M untuk Bangun Pusat Inovasi Terintegrasi Pengolahan Sampah

Dosen Jurusan Teknik Lingkungan FTSP) UII, Hijrah Purnama Putra, saat berpidato dalam Rapat Terbuka Senat Milad ke-82 UII, pada Kamis (30/1/2025). (dok. screenshot youtube Universitas Islam Indonesia).

SLEMAN (kabarkota.com) – Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mengalokasikan dana sekitar Rp 6,4 Miliar untuk membangun Pusat Inovasi Terintegrasi dalam Pengelolaan Sampah.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Dosen Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII, Hijrah Purnama Putra, dalam Rapat Terbuka Senat Milad ke-82 UII, pada 30 Rajab 1446 atau bertepatan dengan tanggal 30 Januari 2025.

Menurut Hijrah, hal tersebut merupakan langkah strategis jangka menengah dan panjang UII guna membangun Pusat Ketangguhan Ekosistem, sebagai pusat inovasi terintegrasi dalam pengolahan sampah di kampus terpadu.

“Fasilitas ini diharapkan mampu menjadi praktek baik dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan”, kata Hijrah melalui live streaming Rapat Terbuka Senat Milad ke-82 UII di kanal youtube Universitas Islam Indonesia, pada Kamis (30/1/2025) .

Ke depan, lanjut Hijrah, UII juga akan mengembangkan program inkubasi bisnis berbasis pengelolaan sampah, melalui pengembangan start-up atau teknologi yang berfokus pada inovasi dalam pengolahan sampah menjadi sumber daya. Mahasiswa dan dosen akan dilibatkan dalam pengembangan tersebut.

Selain itu, Hijrah berpendapat bahwa kolaborasi kampus dengan pemerintah, industri, dan komunitas lingkungan juga dapat diperkuat guna menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang lebih inklusif.

“Dengan berbagai upaya ini, UII bukan hanya sekadar menjadi institusi pendidikan, tetapi juga agen perubahan yang mewujudkan peralihan dari kesadaran menuju aksi nyata, dalam menciptakan lingkungan lebih bersih dan berkelanjutan,” sambung Hijrah dalam pidatonya.

Mengingat, pihaknya berkomitmen untuk menjembatani kesadaran menjadi aksi nyata dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Di antaranya, melalui berbagai program akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat, serta inisiatif kampus hijau.

“Kami tidak hanya berupaya meningkatkan pemahaman, tetapi juga menggerakkan perubahan konkret dalam tata kelola persampahan,” tegas Hijrah.

Salah satunya, melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dikelola oleh Pusat KKN di bawah Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII. Ribuan mahasiswa telah dikirim ke berbagai lokasi yang salah satu temanya tema tentang pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat.

Dalam KKN mahasiswa tersebut, sebut Hijrah, berbagai inovasi dilakukan, seperti bank sampah, sistem pengomposan terpadu, pendampingan TPS3R, hingga edukasi mengenai ekonomi sirkular.

Sedangkan di lingkungan kampus, ungkap Hijrah, UII telah menerapkan berbagai langkah strategis guna meningkatkan kesadaran civitas akademika dalam mengelola sampah. Satu diantaranya adalah Zero Waste FTSP, sebuah program yang diinisiasi oleh FTSP UII sebagai upaya awal dalam pengelolaan sampah yang dimulai dari pemilahan di sumbernya.

Bahkan, kata Hijrah, program ini tidak hanya mencakup infrastruktur pemilahan sampah, tetapi juga edukasi kepada seluruh sivitas akademika agar lebih bertanggung jawab terhadap limbah yang dihasilkan.

Pihaknya berharap, konsep ini dapat diadopsi oleh seluruh fakultas di lingkungan UII sehingga sistem pengelolaan sampah di tingkat universitas menjadi semakin optimal.

Sementara dari aspek akademik, UII juga memberikan perhatian serius pada pengelolaan sampah, melalui berbagai mata kuliah dan praktik lapangan yang mengajarkan mahasiswa tentang tantangan nyata dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Dengan pendekatan berbasis problem-solving, mahasiswa diajak untuk berpikir kritis dan mengembangkan solusi inovatif yang dapat diterapkan langsung dalam skala komunitas maupun industri.

Hijrah menyebut, EnviroFest, yang diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Lingkungan UII menjadi ajang tahunan yang menghubungkan akademisi, praktisi, dan masyarakat dalam berbagai kegiatan edukatif tentang lingkungan, termasuk pengelolaan sampah. (Rep-01)

Pos terkait