Ilustrasi: Salah satu pelaku UMKM di Yogyakarta (Sutriyati/kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi oleh pemerintah baru-baru ini, memberi dampak langsung terhadap para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya di DIY.
Koordinator UMKM DIY, Prasetyo Atmosutidjo menyebutkan, dampak langsung yang tanggung oleh para pelaku UMKM di antaranya menyangkut harga bahan baku, biaya produksi, dan transportasi. Padahal, UMKM merupakan produsen pertama, yang secara otomatis akan menanggung beban kenaikan yang bertingkat akibat kenaikan harga BBM Bersubsidi.
"UMKM ini kan pencipta lapangan kerja. Bahkan 98 persen tenaga kerja di Indonesia saat ini diserap sektor ini," kata Prasetyo kepada kabarkota.com, melalui sambungan telepon, Senin (24/11).
Oleh karena itu Prasetyo berharap, agar pemerintah juga memberikan kompensasi kepada UMKM atas kebijakan menaikkan harga BBM tersebut.
Bentuknya, sebut Prasetyo, berupa kemudahan akses dana dari bank-bank maupun lembaga keuangan lainnya, khususnya bagi para pemilik usaha mikro. Mengingat, selama ini mereka tetap kesulitan mengakses dana meski pun telah banyak program pemerintah yang digulirkan. Selain itu, para pelaku usaha mikro umumnya juga tidak masuk dalam daftar penerima kompensasi langsung, sebagaimana masyarakat lainnya.
"Jangan hanya pengalihan subsidi untuk infrastruktur yang tidak bisa dijangkau oleh para pelaku UMKM," pintanya.
Selain itu, imbuh dia, pemerintah juga harus memberikan perlindungan pasar terhadap produk-produk UMKM di tengah gempuran produk-produk luar negeri, di pasar lokal maupun dalam negeri.
SUTRIYATI