YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Peretas asal Rusia berhasil mencuri sekitar 1,2 Miliar password email di awal Agustus ini. Kasus pembobolan sandi tersebut, menimbulkan pertanyaan, bagaimana menjaga agar password tidak mudah dibobol?
Pakar keaslian dari Gartner Research, Ant Allan menyebutkan, satu opsi rendah biaya untuk melindungi password dari pembobolan, yakni dengan biometrik, menggunakan mikrofon, kamera dan kamera web yang terdapat di banyak komputer dan peralatan komunikasi bergerak.
“Hal yang paling sederhana untuk mengakses sistem adalah melalui pengenalan wajah atau pengecekan keaslian dengan selfie,” kata Allan seperti dikutip BBC Indonesia, Jumat (29/8).
Dengan pengenalan wajah itu, sambung dia, sistem akan mewajibkan pengguna untuk tidak melakukan lebih dari melihat ke layar komputer atau ponsel pintarnya. Selain itu, ia juga menilai, akses dengan menggunakan pengenalan suara juga cukup efektif.
Keamanan untuk metode-metode ini bisa diperkuat dengan informasi kontekstual, seperti data GPS dari ponsel atau waktu pada hari itu.
“Jika seorang pengguna berusaha mengakses suatu sistem pada jam atau lokasi yang tidak biasa, maka informasi pengecekan keaslian tambahan bisa diterapkan,” saran Allan. (tri/jid)
