YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Guna mengamankan perayaan Lebaran 2014, Kepolisian Daerah (Polda) DIY mengerahkan 2.815 personel polri. Demikian disampaikan Kapala Polda (Kapolda) DIY, Oerip Soebagyo kepada pers di alun-alun utara Yogyakarta, Senin (21/7).
Jumlah tersebut, kata Oerip masih akan ditambah dari aparat terkait lainnya, termasuk personel pengamanan dari TNI.
"Kami akan mendirikan 31 posko pelayanan dan pengamanan, khususnya di titik-titik rawan kemacetan, rawan kecelakaan lalu-lintas, dan rawan kriminalitas," sebut Kapolda DIY usai Apel Gelar Pasukan dalam Rangka Operasi Ketupat Progo 2014, Polda DIY.
Kapolda baru tersebut juga berjanji, akan menindak tegas pihak-pihak yang berupaya melakukan tindakan yang menggangu kamtibmas selama arus mudik dan arus balik lebaran nantinya.
Operasi Ketupar Progo 2014 ini rencananya digelar selama 16 hari, mulai H-7 (22/7) hingga H+7 (6/8) Idul Fitri 1435 H.
Menurut Oerip, fokus dari operasi sandi kali ini terkait deteksi dini terhadap berbagai faktor yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) jelang dan pasca lebaran. Itu dilakukan melalui pengamanan terbuka maupun tertutup.
Selain itu, Polda DIY juga melaksanakan kegiatan untuk menanggulangi kemacetan dan kecelakaan lalu-lintas di pusat-pusat kegiatan masyarakat selama Idul Fitri.
Sementara dalam sambutan yang dibacakan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Apel Gelar Pasukan, Kapolri, Sutarman menyebutkan, pihaknya menyiagakan 86.243 personel Polri, ditambah 51.552 personel dari instansi terkait lainnya.
Menurut Kapolri, jumlah pemudik tahun 2014 ini mencapai 27,9 juta orang atau meningkat 7 persen dari tahun sebelumnya.
"Para pemudik berpotensi menimbulkan gangguan kerawanan, baik kecelakaan lalu-lintas maupun tindak kriminalitas," kata Kapolri.
Untuk itu pihaknya menekankan, agar aparat keamanan dapat melakukan langkah-langkah antisipatif, seperti deteksi dini, imbauan-imbauan, pengerahan kekuatan di titik rawan, serta peningkatan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya teror di masyarakat.
Pihaknya juga berharap, adanya pemberdayaan pengamanan swakarsa dan satpam di lingkungan masing-masing untuk membantu tugas aparat keamanan selama mudik lebaran. (jid/tri)