Ilustrasi logo BNPB (sumber: sindonews.com)
JAKARTA (kabarkota.com)
– Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, BNPB akan membuat
Rancang Rencana Sistem Induk Komunikasi Bencana bermuara pada
keselamatan. Menurutnya, ini merupakan konsep dasar dalam rancangan
Rencana Induk Sistem Komunikasi Bencana untuk periode 2014–2019.
Sutopo menjelaskan, salah satu tujuan pembuatan rencana induk tersebut
adalah untuk mewujudkan kebijakan dan tata kelola sistem komunikasi
bencana. "Dokumen tersebut akan membantu pemangku kepentingan dalam
menjamin pelayanan publik, khususnya komunikasi bencana, yang cepat,
akurat, berkualitas, transparan, dan akuntabel terutama untuk masyarakat
terdampak," kata Sutopo berdasarkan release media yang kabarkota.com terima, Sabtu (1/11).
Menurutnya, konsep tersebut akan membantu celah terkait komunikasi
multipihak. Penyusunan dokumen rencana induk tersebut, katanya, belajar
banyak dari penanganan evakuasi erupsi Gunung Kelud di Kediri, dan
penanganan bencana di beberapa tempat lainnya.
Sutopo menambahkan pemanfaatan local wisdom sebagai dasar pengelolaan
bencana yang patut menjadi contoh. Dengan salah satu modal itu, saat
kondisi kritis dan jelang erupsi eksplosif Kelud akhirnya mampu
mengevakuasi 86.000 jiwa yang berada di sekitar lereng Kelud.
"Rancangan dokumen rencana induk diharapkan mampu menjawab permasalahan komunikasi bencana secara komprehensif," ujarnya.
BNPB yang bekerja sama dengan Australia-Indonesia Facility for Disaster
Reduction (AIFDR) membahas dokumen tersebut bersama mitra kerja pada
lokakarya nasional Rencana Induk Sistem Komunikasi Bencana pada 30–31
Oktober 2014 di Kediri, Jawa Timur.
AHMAD MUSTAQIM