Dewan wali amanat panitia pembangunan dunia untuk wilayah nusantara, Toto Santosa Hadiningrat (sutriyati/kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Organisasi Masyarakat (Ormas) yang menamakan diri Jogja Development committee (Jogja Dec) ingin memasifkan penggunaan dolar Amerika Serikat di masyarakat. Dewan wali amanat panitia pembangunan dunia untuk wilayah nusantara, Toto Santosa Hadiningrat berdalih, masifnya penggunaan mata uang asing tersebut untuk menekan inflasi yang terjadi di Indonesia selama ini.
“Solusi bagi Indonesia dengan memasifkan dollar ke Indonesia untuk memberikan hak hidup kepada masyarakat Indonesia,” kata Toto dalam konferensi pers di Ndalem Pujokusuman Yogyakarta, Jumat (11/3/2016).
Menurut Toto, upaya memasifkan dolar tersebut dilakukan dengan melakukan perekrutan di masyarakat, dengan janji akan mendapatkan 100 – 200 dolar Amerika Serikat per orang per bulan dalam bentuk dana kemanusiaan dan asuransi yang rencananya akan dimulai pada 2017 mendatang.
“Nantinya, dana dari Esa Monetary Fund akan kami transfer melalui koperasi-koperasi yang akan kami bentuk,” ucapnya lagi.
Jogja Dec yang beriri sejak 11 Maret 2015 ini diklaim sebagai lembaga indepenen yang menitikberatkan pada program pembangunan untuk meningkatkan derajat hidup manusia dalam bentuk program kemanusiaan. Dana bersumber dari Lembaga Keuangan Tunggal Dunia, Esa Monetary Fund yang ia sebut memiliki legitimasi internasional, dan berkedudukan di Swiss.
Untuk menjadi anggota Jogja Dec, lanjut Toto, syaratnya cukup menyerahkan data diri secara detail termasuk golongan darah, dan tidak dipungut biaya sepeser pun.
Seorang pengikut Jogja Dec asal Kulon Progo, Sas mengaku, dirinya telah direkrut sejak 2015 lalu. Bahkan pria asal Wates ini juga menyebutkan bahwa tiap kecamatan di wilayah Kulon Progo telah memiliki perwakilan.
Ia juga membenarkan jika ada janji reward yang akan diberikan ke masing-masing anggota sekitar Rp 5 juta per bulan. “Sampai sekarang ya belum ada kegiatan,” ungkapnya kepada kabarkota.com. (Rep-03/Ed-03)