Aksi Mahasiswa Memperingati Hari Tani Nasional di Titik Nol Kilometer (24/9/2016) (Anisatul Umah/kabarkota.com)
YOGYAKARTA (Kabarkota.com) – 24 September diperingati sebagai Hari Tani Nasional. Di mana presiden Soekarno menetapkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA 1960). Di hari tani ini mahasiswa Yogyakarta turun ke jalan tepatnya di titik nol kilometer Yogyakarta.
Aksi mereka terbagi menjadi dua kelompok di sayap timur aksi digelar oleh universitas pertanian se-Yogya dan Jawa Tengah, sedangkan di sayap barat aksi di gelar oleh himpunan mahasiswa jurusan Instiper Yogyakarta.
Korlap dan Koordinator Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, Rizki Akbar Purba mengatakan aksi ini merupakan aksi damai untuk memperingati hari tani. Alih fungsi lahan di beberapa lokasi di Yogyakarta menjadi isu yang di usung dalam aksi hari tani tahun ini.
“Banyak alih fungsi lahan pertanian kita, sehingga ini yang menjadi alasan kita turun ke jalan,” ungkapnya (24/9/2016).
Selain alih fungsi lahan, tambahnya, aksi ini pun menyuarakan tujuan UUPA yaitu mewujudkan apa yang digariskan dalam Pasal 33 ayat 3 UUD 1945, bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya, harus dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Setelah aksi ini mereka berencana untuk menemui Dinas Pertanian.
“Kita ingin memberitahukan kepada masyarakat Yogyakarta bagaimana kondisi riil yang kini terjadi. Kita juga menyuarakan tentang UU Pokok Agraria. Setelah aksi kita akan mengadakan audiensi kepada dinas pertanian 1 atau 2 bulan ke depan,” tambahnya.
Isu senada disampampaiakan dalam aksi hari tani oleh Koordinator lapangan himpunan mahasiswa jurusan Instiper Yogyakarta, Hafid Rian Saputra. Ia menyampaikan aksi damai ini untuk menyuarakan alih fungsi lahan yang diwujudkan dalam bentuk teatrikal dan membagikan produk hasil tani ke pengguna jalan.
“Ini tentang pengalihan lahan. Kita berharap masyarakat menghargai petani dan pemuda Indonesia tidak malu menjadi petani. Alih fungsi lahan yang kami maksud seperti pembangunan bandara di Kulon Progo,” tuturnya. (Rep-04/Ed-01)