SLEMAN (Kabarkota.com) – Bupati Sleman Sri Purnomo meminta Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman memanggil kepala sekolah terkait tawuran pada Sabtu (14/6) dan Minggu (15/6). Menurutnya, kejadian tersebut murni tawuran dan tidak ada yang menunggangi.
"Melihat ini harus dicari segera pemecahannya. Supaya nanti tak ada gejolak dan bisa segera merendam," kata dia.
Bupati mengatakan dengan memanggil kepala sekolah, pihak guru BK diminta intensif untuk melakukan pengawasan muridnya. Selain itu, seharusnya ada komunikasi yang bagus dan antara siswa dan orang tuanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman Arif Haryono mengatakan akan segera memanggil kepala sekolah terkait hal itu. Ia mengaku sudah melakukan tindakan pencegahan agar dilakukan secara tertib terkait pengumuman kelulusan sekolah tingkat SMP itu.
"Agar peristiwa itu tidak terjadi lagi, kami akan melakukan sejumlah kegiatan antara lain pembinaan kepada para siswa, penguatan pendidikan karakter, dan peningkatan wawasan kebangsaan," kata dia.
Ia meminta sekolah untuk melakukan deteksi dini terhadap potensi pengaruh dari alumni sekolah tersebut. Jika sudah terlanjur terjadi, maka harus segera diputus jalurnya.
Arif mengatakan akan segera berkordinasi dengan Polres Sleman terkait hal itu. Ia menginginkan persoalan itu dapat diselesaikan sampai ke akar-akarnya.
Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin mengatakan ada tiga kelompok tawuran pada Sabtu dan Minggu kemarin. Kelompok itu ada di Depok, Pakem dan Gamping.
Menurut Ihsan, atas kejadian itu lima pelajar ditetapkan sebagai tersangka dan 20-an anak diamankan.Mereka dijerat dengan pasal pengrusakan dan pasal 2 UU darurat No 1 tahun 1951. (din/rin)