Pakar Kebijakan UGM: Pemerintah Harus Tegas Jalankan Regulasi Perparkiran

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Meski sudah ada peraturan yang menaungi, penerapan tarif parkir masih saja banyak ditemukan perbedaan. Terlebih seperti saat musim libur lebaran saat ini. Bahkan, kenaikan tarif mencapai 100 persen lebih di tempat parkir di sekitar Kebun Binatang Gembira Loka. 
"Seperti tidak ada standar yang pasti," kata Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Agus Heruanto Hadna kepada kabarkota.com melalui sambungan telepon, Minggu (3/8).
Agus menjelaskan, pihaknya pernah melakukan penelitian perihal parkir. Hasilnya, beberapa keluhan yang dialami pengguna jasa parkir diantaranya fasilitas yang belum semua terpenuhi, sikap petugas yang terkadang tidak ramah, keamanan yang terkadang tidak bisa dijamin, dan tidak adanya transparansi biaya.
"Biaya sebenarnya yang harus dikeluarkan pengguna jasa berapa? Inikan belum terlihat sejauh ini," ujarnya.
Kendati demikian, ia tidak menampik jika masalah parkir menjadi rumit untuk ditindak. Misalnya, parkir yang ada di pinggir jalan umum, di tempat perbelanjaan, tempat wisata, serta parkir di sebuah perusahaan. 
Agus mengimbau supaya pemerintah lebih tegas dalam menegakkan aturan. Selain itu harus ada kontrol dan pengawasan secara ketat. "Perda sudah ada tapi implementasinya masih kurang sesuai," kata dia.
Kemudian, terkait parkiran yang dikelola perorangan ataupun kelompok, pemerintah setempat juga diminta harus bisa tegas. 
"Itukan ada sanksinya di peraturan. Jika tidak memenuhi aturan ya izinnya dicabut. Jika lebih ekstrem lagi, tempatnya dilarang untuk dijadikan lahan parkir," tuturnya.
Dengan beberapa pertimbangan, menurut Agus, pengelolaan parkir perorangan maupun kelompok bisa pula dilakukan kerjasama dengan regulasi yang jelas.
Agus menambahkan, jika ada tempat parkir yang berada di daerah perbatasan juga harus ditangani bersama. Tentunya dengan melakukan kerjasama antarpemerintah daerah. "Daerah perbatasan ini yang jarang diperhatikan," ujarnya. (kim/jid)

Pos terkait