Jumpa pers terkait Rangkaian Kegiatan 32 Tahunn Tinggalan Jumenengan Dalem (Peringatan Kenaikan Tahta) Sri Sultan HB X, di Sleman, Jumat (15/2/2020). (dok. kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat akan memamerkan koleksi busana-busana langka yang pernah dikenakan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, dan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, serta pejabat-pejabat Keraton di masa lalu.
Ketua Pameran, GKR Bendara mengatakan, pameran yang mengusung tema Busana dan Peradaban di Keraton Yogyakarta ini merupakan rangkaian dari Kegiatan 32 Tahun Tinggalan Jumenengan Dalem (Peringatan Kenaikan Tahta) Sri Sultan HB X.
“Dulu Keraton Yogya ini kan sebuah Negara. Yogya ini mempunyai pakaian-pakaian khusus, seperti pakaian hakim, petugas pajak. Dulu ada seragamnya sendiri yang sangat berbeda dengan yang ada sekarang,” jelas Wakil Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Nitya Budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini, dalam jumpa pers di Sleman, Jumat (15/2/2020).
Pihaknya menganggap pameran busana tersebut menarik karena pakaian itu merupakan simbol dari suatu pekerjaan di masa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat masih menjadi sebuah Nagari.
Putri bungsu Sri Sultan HB X ini juga menambahkan, pameran yang akan dimulai pada 8 Maret – 4 April 2020 ini akan dikemas dalam Millenial Exhabition sehingga menjadi daya tarik tersendiri para kaum milenial. Sekaligus, dapat meningkatkan pariwisata di Yogyakarta, di saat low seasons.
Menurutnya, pembukaan pameran pada 7 Maret 2020 malam, akan dibuka langsung oleh Sri Sultan HB X di Pagelaran Keraton. Kemudian pada penutupan pameran tersebut, rencananya juga akan dipentaskan tarian tradisional Keraton yang belum pernah dipentaskan sebelumnya.
Sementara GKR Hayu selaku Ketua Panitia Simposium memaparkan, selain pameran budaya, rangkaian peringatan Kenaikan Tahta Sultan HB X juga akan digelar Simposium Internasional, pertunjukan Seni Adiluhung, dan kegiatan adat, seperti Ngebluk, Ngapem, Sugengan, dan Labuhan
Penghageng Tepas Tandha Yekti Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini menjelaskan, sebagaimana tahun sebelumnya, agenda simposium internasional bertema Sejarah, Filologi, dan Seni Pertunjukan yang dilaksanakan pada 9-10 Maret 2020 di Royal Ambarukmo Yogyakarta juga akan menghadirkan pembicara tamu dari dalam dan luar Negeri. (Rep-01)