SLEMAN (kabarkota.com) – Di tengah situasi yang tidak kondusif, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menemui massa aksi di Polda DIY, pada Sabtu (30/8/2025) dini hari.
Dalam dialognya di hadapan massa aksi, Sultan mengatakan, pihaknya menghargai perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat sipil untuk tumbuhnya demokratisasi.
Hanya saja Sultan berharap, demokratisasi itu dilakukan dengan baik untuk mengedukasi publik. Termasuk, Sultan sendiri.
“Karena di Yogyakarta ini tidak ada kebiasaan selalu terjadi kekerasan-kekerasan dalam membangun demokratisasi,” ucap Sultan sebagaimana dilansir dari video di akun tiktok Humas Pemda DIY, pada Sabtu (29/8/2025).
Lebih lanjut Sultan menyampaikan keprihatinan sekaligus duka cita atas meninggalnya Affan Kurniawan, driver Ojek Online (Ojol) yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polda Metro Jaya saat demo buruh di Jakarta, pada 28 Agustus 2025. “Kenapa selalu ada korban dalam membangun demokrastisasi?” sesalnya.
“Kita di Yogya bisa dialog… yang menghargai hak-hak warga masyarakatnya,” tegas Sultan.
Sultan menambahkan, selama ini pihaknya selalu berdialog dengan berbagai unsur, terkait dinamika yang terjadi. “Kami juga memfasilitasi untuk berdialog dengan pemerintah pusat, baik itu saya lakukan sendiri maupun lewat surat untuk menyampaikan aspirasi,” paparnya lagi.
Untuk itu Sultan membuka diri, jika dibutuhkan untuk membantu menyampaikan aspirasi masyarakat Yogyakarta ke pemerintah pusat.
Kehadiran Sultan bersama rombongan menembus kerumunan massa, tanpa pengawalan. Bahkan massa aksi sempat meneriakkan “Sing duwe teko (yang punya tempat datang),” sembari membukakan jalan untuk masuk ke Mapolda DIY dan berdialog dengan perwakilan dari massa aksi, sebelum akhirnya menemui massa aksi secara langsung di luar gedung.
Meski kedatangan Sultan sempat menenangkan massa aksi, tetapi berdasarkan pantauan kabarkota.com dari berbagai live di platform tiktok, sebagian massa aksi masih bertahan di sekitar Polda DIY hingga berita ini diturunkan. (Ed-01)







