SURABAYA
Jangan anggap mereka kalap
jika mereka terjang senjata Sekutu yang lengkap
Jangan kira mereka nekat
karena mereka cuma berbekal semangat
melawan seteru yang hebat
Jangan sepelekan senjata di tangan mereka
atau lengan yang mirip kerangka
Tengoklah baja di dada mereka
Jangan remehkan sesobek kain di kepala
Tengoklah merah-putih yang berkibar di hati mereka
dan dengar pekik mereka
Allahu Akbar!
Dengarlah pekik mereka
Allahu Akbar!
Gaungnya menggelegar
Mengoyak langit
Surabaya yang murka
Allahu Akbar!
menggetarkan setiap yang mendengar
Semua pun jadi kecil
Semua pun tinggal seupil
Semua menggigil.
Surabaya,
O, kota keberanian
O, kota kebanggaan
Mana sorak-sorai takbirmu
yang membakar nyali kezaliman?
Mana pekik merdekamu
yang menggetarkan ketidakadilan?
Mana arek-arekmu yang siap
menjadi tumbal kemerdekaan
dan harga diri
menjaga ibu pertiwi
dan anak-anak negeri?
Ataukah kini semuanya ikut terbuai
lagu-lagu satu nada
demi menjaga
keselamatan dan kepuasan
diri sendiri?
Allahu Akbar!
Dulu arek-arek Surabaya
tak ingin menyetrika Amerika
melinggis Inggris
menggada Belanda
murka kepada Gurka
Mereka hanya tak suka
kezaliman yang angkuh merajalela
mengotori persada.
Mereka harus melawan
meski nyawa yang menjadi taruhan
Karena mereka memang Pahlawan.
Surabaya,
Dimanakah kau sembunyikan
Pahlawanku?
Sumber: Facebook KH. Ahmad Mustofa Bisri