Foto: Agence France-Presse
JAKARTA (kabarkota.com) – Siaga darurat bencana asap telah ditetapkan oleh Gubernur Sumatera Selatan menyusul terjadinya kemarau hingga awal Oktober mendatang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya menyebutkan, pola puncak hotspot sesuai historisnya di provinsi tersebut berlangsung hingga akhir September, sehingga dikhawatirkan bencana asap dapat meluas jika tidak diantisipasi dengan sungguh-sungguh.
Apalagi menurut Sutopo, akan diselenggarakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional yang diikuti 50 negara di Palembang pada 23-27 September 2014. Acara berlevel internasional tersebut berpotensi terganggu oleh asap.
"Pemda Sumsel telah meminta bantuan kepada BNPB untuk menambah kekuatan helikopter pemboman air dan operasi hujan buatan," kata Sutopo di Jakarta, Jumat (19/9) sore.
Sutopo menambahkan, saat ini sudah ada 1 heli Bolco dan 1 heli MI-8 untuk melakukan operasi hujan buatan tersebut. Bahkan Kepala BNPB, Syamsul Maarif telah memutuskan hujan buatan dimulai Senin (22/9) mendatang dengan menggunakan pesawat Hercules TNI AU.
"BPPT akan melakukan operasi hujan buatan hingga Oktober nanti sesuai kebutuhan. Operasi udara dengan pemboman air juga akan diperkuat dengan mendatangkan 2 helicopter Kamov dari Johor Baru yang akan tiba di Palembang 29-9-2014. Dua unit pesawat aphibi "Air Tractor" dari Australia yang diperkirakan akan tiba di Palembang 30-9-2014," jelas dia.
BNPB, aku Sutopo, telah memberikan bantuan Rp 12,2 milyar kepada BPBD Sumsel untuk penanganan kebakaran hutan, dan menyiapkan Rp 16 milyar tambahan sesuai kebutuhan yang ada.
BAYU