SLEMAN (kabarkota.com) – Angkutan umum di Indonesia harus bisa menjadi primadona. Dengan membaiknya angkutan umum, upaya memindahkan penduduk sebanyak-banyak ke tempat tujuan akan tercapai tanpa harus disertai kemacetan.
Pernyataan tersebut disampaikan Guru besar Transportasi UGM Sigit Priyanto ketika ditemui di UGM, Senin (1/9).
Sigit menerangkan, akan beda halnya apabila transportasi didominasi kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi lebih sering menimbulkan kemacetan.
“Artinya, semakin bagus angkutan umum akan semakin menarik, sehingga menjadi daya tarik masyarakat,” kata Sigit. Dengan mendorong perbaikan pelayanan dan moda transportasi angkutan umum, menurutnya akan dapat mengurangi kemacetan.
Ia mencontohkan seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Solo. Ketiga kota tersebut memiliki intensitas pertumbuhan kendaraan pribadi yang tinggi sehingga menimbulkan kemacetan. “Pertumbuhan kendaraan yang tidak sesuai dengan jalan. Tiap bulan bisa 8 ribu sepeda motor baru. Belum mahasiswa baru yang datang dengan pendatang baru yang lain,” jelasnya.
Ia menegaskan, pemerintahan yang baru memiliki tugas untuk menyelesaikan masalah tersebut. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki angkutan umum diantaranya angkota umum yang berkelanjutan, memiliki keamanan, serta memiliki lingkungan yang nyaman. “Untuk itu, angkutan umum harus menjadi andalan,” ujarnya.
Anggota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Danang Parikesit menambahkan sebagai negara memiliki wilayah lautan yang luas, pemerintah memang harus membangun tol laut atau moda transportasi koridor laut yang memiliki kapasitas besar. Ini bertujuan, kata dia, agar pemindahan transportasi darat ke laut bisa terlaksana.
“Tol laut akan efektif jika instrumen pasar dan tarif yang bisa dirubah. Tapi, transportasi perkotaan juga harus menjadi prioritas,” jelasnya. Menurut Danang, perbaikan infrastruktur transportasi akan bisa mengubah budaya dari darat ke transportasi laut. (kim/aif)