Mobil SUV berplat nomor TNI yang dipakai warga sipil (dok. Puspomad)
JAKARTA – Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Puspomad) mengklarifikasi terkait video viral tentang kendaraan jenis SUV berplat nomor dinas TNI yang digunakan oleh seorang warga sipil, sebagaimana yang beredar di media sosial (medsos), baru-baru ini.
Komandan Puspomad, Letjen TNI Dodik Wijanarko menjelaskan, mobil warna hijau army berplat nomor 3688-34 tersebut dikendarai oleh Suherman Winata alias Ahon.
“Seharusnya mereka mengerti bahwa kendaraan tersebut tidak berhak mereka gunakan,” tegas Dodik dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (3/10/2020).
Dodik menerangkan, meskipun kendaraan tersebut bernomor registrasi Puspomad, namun bukan termasuk kendaraan organik Puspomad.
“Dari hasil pemeriksaan awal, no registrasi kendaraan dipinjam-pakaikan kepada Kolonel CPM (Purn) Bagus Heru Sucahyo, mulai tahun 2017 atas permohonan yang bersangkutan,” sambungnya.
Menurutnya, para purnawirawan polisi militer memang masih diberi ijin pinjam pakai nomor registrasi untuk digunakan dalam batas waktu, dan kapasitas tertentu.
“Tetapi tidak boleh digunakan orang lain yang tidak berhak,” tegas Dodik.
Lebih lanjut pihaknya menyatakan, pengemudi kendaraan tersebut sudah dimintai keterangan, dan kendaraan yang ia gunakan juga sudah diamankan di Markas Puspomad.
Selain itu, lanjut Dodik, peminjam no registrasi, yakni Kol. CPM (Purn) Bagus Heru Sucahyo yang berdomisili di Bandung juga menuanggupi akan hadir di Markas Puspomad pada 5 Oktober mendatang, untuk dimintai keterangan, serta menunjukkan kelengkapan surat kendaraan tersebut.
“Jika nanti dari semua hasil penyelidikan ditemukan bukti awal pelanggaran hukum, maka kasus ini akan diproses secara tegas, sesuai hukum yang berlaku,” imbuhnya.
Sebelumnya, sebuah video yang diunggah akun @forumwartawanpolri viral di media sosial, pada 3 Oktober 2020. Dalam video berdurasi 2 menit 8 detik itu, terlihat seorang warga sipil menggunakan mobil jenis SUV berplat TNI. Kendaraan tersebut tertangkap kamera saat terparkir di salah satu rumah makan, namun tak diketahui secara pasti lokasinya. Awalnya, si pengemudi mengaku sebagai anggota TNI, namun akhirnya ia menyatakan bahwa pengakuannya itu hanya candaan belaka. (Ed-01)
