Menteri ESDM, Sudirman Said. (bisniskeuangan.kompas.com)
JAKARTA
(kabarkota.com) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman
Said mengatakan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) masih mencukupi jelang
kenaikan harga dalam waktu dekat. Menurutnya, masyarakat tidak perlu
gusar atau khawatir mengenai ketersediaan BBM.
Sudirman mengaku
senang dengan apa yang telah PT Pertamina (Persero) siapkan jelang
kenaikan harga BBM. “ Tadi, dari posko kendali, saya mendapat
penjelasan, seluruh Indonesia sudah siap kapan pun diputuskan,"
kata Sudirman setelah meninjau Pusat Pengendalian BBM PT Pertamina
(Persero) di Jakarta, Rabu (5/11).
Menurutnya,
dengan menaikkan harga BBM bersubsidi, pemerintah berencana
mengalihkan subsidi BBM tersebut ke beberapa sektor lain diantaranya
irigasi, pelabuhan, kapal, fasilitas pendingin untuk nelayan, dan
bibit untuk petani. Tujuannya, ia melanjutkan, agar pengalihan
subsidi BBM tersebut sampai langsung ke rakyat.
Direktur Pemasaran
dan Niaga Pertamina, Hanung Budya yang juga menemani Sudirman Said
menambahkan, masyarakat tak usah membeli berlebihan atau hingga
menimbun BBM jelang kenaikan harga. Stok BBM, katanya, baik subsidi
maupun nonsubsidi dalam kondisi cukup.
Hanung menjelaskan
bahwa stok premium cukup memenuhi selama 16 hari ke depan dan solar
19 hari. “Meskipun dalam dua minggu terakhir konsumsi premium
bersubsidi naik 12 persen dari sebelumnya 81.000 menjadi 90.000
kiloliter per hari,” ujar Hanung.
Ia menegaskan, PT
Pertamina tak segan menghukum SPBU yang memberi peluang pembelian
tidak wajar. Menurutnya, dengan kenaikan harga BBM akan dapat sedikit
mengurangi konsumsi meski tetap melebihi kuota APBN 46 juta
kiloliter. "Selain berhemat, konsumen cenderung akan beralih ke
BBM non subsidi kalau selisihnya sedikit," katanya.
Beberapa waktu lalu,
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sinyal akan menaikkan harga BBM
pada November ini.
(Antara News)