Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) Sidney Jones (Ahmad Mustaqim/kabarkota.com)
SLEMAN (kabarkota.com) – Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC), Sidney Jones menyatakan, setidaknya ada lima faktor yang menjadi dasar orang tertarik bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). Termasuk Warga Negara Indonesia (WNI).
Jones mengatakan, alasan pertama, meskipun ISIS brutal, organisasi tersebut dilihat lebih membela Sunni. Kelompok Sunni merupakan salah satu golongan islam yang dominan. Kedua, masih banyak orang yang tertarik konsep khilafah yang diperjuangkan ISIS. (Baca juga: Angkasa Pura: Jika Penjagaan Serius, ISIS Tak Bisa Lewat)
"Walaupun banyak juga orang yang menolak sistem khilafah Abu Al Baghdadi (pendiri ISIS)," kata Jones dalam acara Launching dan Diskusi Buku 'Sisi Gelap Demokrasi: Politik Identitas dan Kekerasan Masyarakat Madani' di UGM, Selasa (24/3). (Baca juga: Pemerintah Disaran Cabut Paspor Pendukung ISIS)
Faktor ketiga, lanjut Jones, orang tertarik dengan daerah yang menerapkan syariat Islam secara penuh. Keempat, ada hadist yang menyatakan bahwa perang di akhir zaman akan terjadi di Syam atau suriah. Alasan itulah yang menjadi salah satu motivasi cukup kuat seseorang untuk ke Suriah.
Faktor kelima yakni finansial. "Faktor ini cukup kuat," kata Jones. Sebabnya, ISIS bersedia menanggung finansial bagi orang yang menurut mereka bersedia mati sahid.(Baca juga: Ini Iming-Iming Gaji untuk WNI Pejuang ISIS)
Kendati demikian, Jones menambahkan, lima hal itu tidak otomatis langsung bisa membuat siapa pun mudah bergabung. "Perekrutannya harus menggunakan rekomendasi, seperti mau masuk ke universitas," ujarnya.
AHMAD MUSTAQIM